Jumat 22 Aug 2014 12:00 WIB
hikmah

Cinta Terikat Doa

Red:

Oleh: Anghar Anshar Lc -- Alangkah indahnya Islam. Semua ajarannya bermuatan cinta. Cinta yang mengalir lalu bermuara pada persaudaraan dan kebersamaan. Dalam syahadat, ada cinta dan persaudaraan. Dalam shalat berjamaah, ada cinta dan kebersamaan. Dalam puasa Ramadhan, ada cinta dan perasaan senasib sepenanggungan. Dalam ibadah haji, ada cinta, persaudaraan, kebersamaan, dan kesetaraan.

Islam tak pernah mengajarkan umatnya untuk menjadi pribadi yang egois. Pribadi yang hanya mau memikirkan dirinya sendiri. Tapi, sebaliknya, Islam mengajarkan dan memerintahkan umatnya untuk menjadi pribadi yang peka, peduli sesama, penuh cinta, dan hidup berukhuwah dalam jamaah.

Rasulullah SAW menegaskan, "Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri." (HR Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik).

Ada banyak hal yang kita cintai dan usahakan bagi diri. Ada banyak kebaikan yang kita inginkan dan cari. Baik yang menyangkut urusan duniawi, terlebih lagi urusan ukhrawi. Sesuatu yang sering kita sebut dan ulang-ulang dalam tengadah tangan dan sujud panjang kita.

Sebagai Muslim, sudah sepatutnya apa yang kita cintai dan inginkan itu bisa dinikmati dan dirasakan pula oleh saudara Muslim lainnya. Kalaupun kita tak bisa membantu mewujudkannya dalam dunia nyata, setidak-tidaknya bantulah ia dengan doa kita agar kita sama-sama merasakan hal yang sama.

Berdoa merupakan hal yang gampang dan ringan. Berdoa tak memerlukan keahlian dan keterampilan khusus. Semua bisa melakukannya. Berdoa tak perlu mengeluarkan harta dan tenaga. Kapan pun dan di manapun kita bisa melakukannya. Kalau demikian adanya, sungguh pelitlah seorang Muslim manakala berat untuk mendoakan kebaikan bagi saudaranya.

Mendoakan kebaikan bagi saudara, apalagi tanpa sepengetahuannya, adalah bukti nyata ketulusan cinta. Ia juga merupakan jalan pintas untuk lebih mustajabnya doa kita. Bagaimana tidak, sedangkan para malaikat muqarrabin sendiri ikut serta mengamininya.

Rasulullah SAW menjelaskan, "Tidak ada seorang Muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama Muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, ‘Dan bagimu juga kebaikan yang sama.’" (HR Muslim No 4912).

Dalam lafaz lain disebutkan, "Doa seorang Muslim untuk saudaranya (sesama Muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa), ada malaikat yang telah diutus. Sehingga, setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, ‘Aamiin, dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.’"

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement