Rabu 20 Aug 2014 15:00 WIB

Bina Rumah Tangga Secara Terencana

Red:

Keluarga merupakan institusi terkecil yang menjadi cikal bakal sehat atau sakitnya sebuah bangsa. Sebab, dari keluargalah lahir para anggota masyarakat yang saling bersinggungan dan berinteraksi. Dalam perannya masing-masing, anggota keluarga hadir di masyarakat dalam berbagai profesi maupun tokoh. Mengingat pentingnya keluarga dalam membangun bangsa yang sehat, diperlukan kesadaran dan kesediaan dari anggota masyarakat untuk merencanakan sebuah pernikahan.

"Kata kunci sukses keluarga sakinah adalah ketika semuanya dimulai dengan terencana," kata Ahmad Mubarok, guru besar bidang Psikologi Islam sekaligus ketua dewan juri Pemilihan Keluarga Sakinah Teladan Nasional 2014 yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag).

Terencana, lanjut dia, berarti tak sembarangan dalam niat dan langkah. Perencanaan meliputi  manajemen emosi, pengelolaan keuangan rumah tangga, pendidikan keluarga, dan lainnya. Hal ini penting mengingat keluarga bukan sekadar memperbanyak keturunan. ''Lebih dari itu, keluarga adalah sarana mencetak generasi unggulan,'' katanya kepada Republika, Selasa (19/8).

Berdasarkan pengalamannya lebih dari 10 tahun menjadi juri pemilihan keluarga sakinah versi Kemenag, para juara adalah mereka yang disadari atau tidak, menjalankan rumah tangga berbekal pandangan hidup yang luas. Dan, yang terpenting, kesetiaan terhadap pasangan menjadi harga tak ternilai ketika pasangan suami istri bertahan dalam jangka waktu yang lama sebab rasa sayang di antara keduanya. "Gaya hidup keluarga sakinah juga sederhana, tidak hedonis meski mereka kaya," ujarnya.

Ia juga menyebut, faktor kunci penentu sukses tidaknya sebuah rumah tangga adalah peran istri bagi suami dan ibu bagi anak-anaknya. Istri, kata Mubarok, berperan sebagai pengelola keuangan keluarga serta pendidik pertama yang terbaik bagi anak-anaknya. 

Pendidikan tersebut, lanjut dia, bukan berarti seorang istri harus memiliki pendidikan formal yang tinggi, meski hal tersebut penting. Maksudnya, pendidikan tinggi orang tua tak dapat menjadi jaminan keberhasilan rumah tangga, berikut pendidikan anak-anak mereka. Sebab, yang terpenting, istri, suami, dan anggota keluarga mampu mengelola manajemen kearifan, ketabahan, dan kesederhanaan dengan elegan serta menunjukkan ketulusan agar rasa sayang selalu terjaga.

Ia mencontohkan, pada beberapa juara pemilihan keluarga sakinah, didapati orang tua dengan latar belakang pendidikan formal yang rendah, bahkan tak lulus sekolah dasar, tapi mereka mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga sukses. Beberapa dari anak mereka menjadi doktor, kalangan akademisi, dan profesi penting lainnya. Hal tersebut menandakan, pasangan tersebut sukses dalam mendidik anak.  rep:c78 ed:wachidah handasah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement