Senin 14 Jul 2014 16:49 WIB

Tak Mau Dirayu Batalkan Puasa

Red:

Abdil Raziq Shaleh, Kelas II, SD Anak Emas, Denpasar

Ini tahun pertama aku berpuasa seharian penuh. Alhamdulillah, hingga hari ini aku belum pernah membatalkan puasaku meskipun sehari. Tahun lalu aku sudah berpuasa, tapi hanya sampai waktu Zhuhur. Kata mamiku, itu puasa bedug namanya. Esok harinya, aku disuruh berpuasa sampai waktu shalat Ashar dan aku juga puasa selama sebulan.

Baru tahun ini aku merasakan bisa berpuasa sampai Maghrib. Lapar juga sih, tapi aku tidak mau dirayu-rayu teman untuk membatalkan puasaku. Di sekolah ada temanku yang karena sakit, dia akhirnya membatalkan puasanya. Makanan yang dibawanya ke sekolah enak sekali kelihatannya. Tapi aku tidak mau terpengaruh dengan godaan itu, aku tidak mau dirayu.

Karena ini puasa seharian penuh yang merupakan tahun pertama bagiku, tapi tidak berarti aku bermalas-malasan di rumah. Daddy dan mami sering mengajakku ke luar. Kadang  ke kantornya atau ke tempat keluarga. Siang hari, biasanya aku tidur, namun kadang juga tidak bisa tidur siang. Rasa capek dan lapar tetap terasa, tapi aku tidak mau membatalkan puasaku.

Aku heran juga, kata mami biasanya kalau mau shalat Subuh di luar bulan Ramadhan, aku sulit dibangunkan. Tapi pada bulan Ramadhan ini, aku merasakan bangunnya tidak sulit-sulit banget. Memang awalnya agak ngantuk, tapi sekarang sudah terbiasa. Semoga saja ini bisa sampai akhir Ramadhan bahkan seterusnya.

Nah, bicara soal makanan favoritku saat berbuka, aku paling suka makan lasagna. Ini semacam martabak, pakai daging dan kentang. Kalau dimakan dengan saus tomat, hmmm… bukan main rasanya. Aku selalu minta ke mami kalau berbuka supaya dibuatkan  lasagna.

Pada bulan Ramadhan, aku menjadi rajin ke masjid bersama daddy untuk salat Isya dan Tarawih. Kami berjalan kaki ke masjid karena letaknya tidak terlalu jauh dari rumah. Cukup berjalan lima menit saja sudah sampai. Kadang-kadang mami dan adik perempuanku, Razana, juga ikut. Tapi kalau di masjid, kadang-kadang dia suka ribut.

Karena aku tinggal di Bali yang cukup banyak umat non-Islam, di sini banyak orang yang tidak puasa. Tapi aku tidak tergoda walaupun melihat mereka ada yang makan atau minum di tepi jalan pada siang hari. rep:ahmad baraas  ed: andi nur aminah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement