Jumat 12 Feb 2016 14:00 WIB

Bangkai Super Tucano Dievakuasi

Red:

Antara/Ari Bowo Sucipto

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MALANG – Bangkai pesawat Super Tucano yang mengalami kecelakaan kemarin (10/2) telah dievakuasi. Danlanud Abdulrahman Saleh Marsma TNI Joko Seno Putro mengatakan, proses evakuasi selesai pada Kamis (11/2) pukul 10.00.

"Investigasi masih berlangsung di pangkalan dan nanti dibawa ke Markas Besar (Mabes) Angkatan Udara," kata Joko, seusai prosesi pemakaman Serma Syaiful Arief, di Malang.

Ia yakin kursi pelontar di pesawat buatan Brasil itu berfungsi dengan sempurna. Sebab, pilot dapat menggunakannya ketika pesawat dalam keadaan darurat dan terlempar sejauh delapan kilometer dari lokasi kejadian.

Menurut Joko, kursi pelontar dapat disetel agar berfungsi langsung pada kursi pilot dan kopilot atau disetel single by single. Dalam posisi langsung, cukup pilot yang menekan tombol maka kursi pelontar akan bekerja pada pilot dan kopilot.

Jika dalam posisi single by single, kursi hanya dapat berfungsi jika masing-masing pilot dan kopilot mengaktifkan tombol kursi pelontar. "Dalam test flight kursi pelontar disetel single by single sehingga diduga teknisi tidak sempat memencet tombol kursi pelontar," jelasnya.

Ia mengatakan, selama proses evakuasi, mulai korban hingga badan pesawat, tidak ada kendala berarti, bahkan saat ini empat jasad korban Super Tucano sudah dimakamkan. Dia berharap peristiwa pesawat jatuh ini bisa menjadi pelajaran bagi bangsa ini.

Evakuasi bangkai pesawat Super Tucano resmi dihentikan. Kepala Penerangan Lanud Abdulrahman Saleh Mayor Pnb Hamdi Londong Allo menjelaskan, video recorder sudah ditemukan pagi tadi pada pukul 09.15 WIB. Dari video itu nantinya bisa diketahui penyebab jatuhnya pesawat yang mengakibat empat korban jiwa.

Seluruh bangkai pesawat termasuk video recorder langsung dibawa ke Lanud Abdulrahman Saleh. Penyelidikan akan dilakukan oleh tim investigasi dari Mabes TNI AU.

Londong menambahkan, lamanya investigasi belum dapat diprediksi karena tergantung tingkat kesulitan. Dengan selesainya evakuasi bangkai pesawat, seluruh personel Lanud Abdulrahman Saleh ditarik dari tempat jatuhnya pesawat.

Penyelidikan di lokasi insiden selanjutnya menjadi tanggung jawab Polres Malang Kota. Lokasi jatuhnya pesawat masih menarik perhatian masyarakat. Sejak pagi, mereka berduyun-duyun datang untuk melihat proses evakuasi.

Ruas Jalan LA Sucipto sejak pagi hingga pukul 13.00 WIB dipasang garis polisi. Meski masih ada kendaraan yang melintas, polisi memberlakukan jalan satu arah untuk menjaga situasi agar kondusif selama evakuasi.

Sementara itu, jenazah teknisi pesawat Super Tucano, Serma Syaiful Arief Rakhman, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Untung Suropati Malang, Kamis (11/2). Jenazah disemayamkan di rumah duka di Perum Pondok Wisata H-19 Pakis Malang. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua anak.

Jenazah tiba di TMP Suropati pada pukul 10.55 WIB. Upacara pemakaman dipimpin Komandan Lanud Abdulrahman Saleh Marsma TNI Joko Seno Putro. Pemakaman dihadiri sejumlah pejabat, di antaranya Danrem Kol Inf Fajar Setiawan dan Ketua DPRD Kota Malang Arief Wicaksono.

Selama hidupnya, Serma Syaiful memperoleh tanda jasa Satya Lencana Kesetiaan 8 Tahun dan Satya Lencana Dharma Nusa. Jasadnya berhasil dievakuasi dari bangkai pesawat pada Rabu (10/2) pukul 23.30.

Pesawat tempur Super Tucano TT 3108 milik TNI AU jatuh menimpa rumah warga, Rabu (10/2). Dalam peristiwa ini, pilot Mayor Pnb Ivy Safatillah (37) dan juru mesin pesawat Serma Syaiful Arief Rakhaman (37) meninggal dunia.

Korban tewas lainnya adalah dua warga sipil, yakni Ermawati Ningtyas (47), pemilik rumah yang tertimpa pesawat, dan Nurcholis (30), anak kos di rumah Ermawati. rep: Christyaningsih ed: Erdy Nasrul

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement