Kamis 30 Jul 2015 12:00 WIB

IOAA Lakukan Observasi dengan Tes Naked Eye

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,IOAA Lakukan Observasi dengan Tes Naked Eye


MAGELANG -- Pelaksanaan IOAA pada Selasa (28/7) malam, berhasil menyelesaikan tes naked eye dan small telescope. Meski begitu, tahap pertama dari rangkaian kompetisi IOAA 2015 ini terpaksa dihentikan lebih awal dari waktu yang dijadwalkan. 

Akibatnya, percobaan tes observasi pertama yang dilakukan di Lapangan Gunadarma, kompleks Candi Borobudur, hanya berlangsung satu jam. Tes dimulai pada pukul 21.11 WIB dan terpaksa dihentikan sekitar pukul 22.11 WIB.

Tes observasi IOAA 2015 sendiri terdiri atas tiga jenis tes, ditambah dengan satu jenis tes cadangan. Tiga jenis tes tersebut adalah tes naked eye, small telescope, dan main telescope. Adapun tes cadangannya  yakni tes planetarium. Tes tersebut hanya dilakukan jika keadaan cuaca tidak mendukung karena mendung atau berawan.

Adapun tes yang tidak berhasil dilakukan adalah tes main telescope. Meski langit Borobudur terlihat cerah dan bersih, tes main telescope terpaksa diundur karena ada masalah teknis. Selanjutnya, tes tersebut kembali dijadwalkan pada Rabu (29/7), pukul 19.00 hingga 21.00 WIB. 

Di tengah kegelapan, para peserta terlihat serius mengerjakan soal-soal yang disajikan. Salah seorang peserta dari Amerika Serikat, Srijon Mukherjee, terlihat pasrah mengerjakan soal-soal yang diberikan. Ia mengaku kurang siap. “Saya tidak berharap apa-apa untuk tes ini karena saya tidak benar-benar mempersiapkan diri secara maksimal untuk tes observasi,” katanya, Selasa (28/7). 

Sementara itu, peserta dari Kroasia, Lovorka Gajovih, terlihat lebih optimistis saat mengerjakan tes observasi yang diberikan. “Meski teleskop saya sedikit longgar dan secara pribadi saya merasa waktu pengerjaan tes sangat singkat, saya rasa hasil tes ini akan baik-baik saja,” ujarnya. 

Indonesia terpilih menjadi tuan rumah IOAA 2015. Olimpiade bergengsi ini diikuti 41 negara. Di ajang ini, Indonesia mengirimkan 10 orang peserta olimpiade. Para pelajar yang mewakili Indonesia itu telah memasuki semacam pelatnas untuk mendapatkan pelatihan. 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan berharap delegasi Indonesia bisa menjadi juara di olimpiade ini. Anies mengatakan, negara yang menjadi saingan berat Indonesia adalah Rumania dan Korea Selatan. 

Ia berharap, dengan kedatangan peserta IOAA dari seluruh dunia, ilmu astronomi dapat terus eksis mendukung keberlangsungan peradaban manusia. “Saya harap ke depannya agenda besar ini dapat melahirkan anak muda yang hebat dan berwawasan budaya dalam membangun ilmu pengetahuan,” katanya menutup. n c97

N ed: andi nur aminah  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement