Kamis 29 Sep 2016 18:00 WIB

Menu Istimewa pada Hari Terakhir

Red:

MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia akan mendapat layanan makan dengan menu istimewa pada hari terakhir layanan katering, Rabu (28/9).

Saat makan siang, jamaah akan menikmati sajian spesial berupa ayam siram saus asam manis, ikan goreng, dan tumis buncis, dengan pencuci mulut buah jeruk. "Sedangkan makan malam ada tongseng sapi, ayam teriyaki, acar kuning wortel timun tanpa cuka dan buah apel," kata Kepala Seksi Katering Makkah, Evi Nuryana Rifai, di Syisyah, Makkah, Selasa (27/9).

Layanan katering di Makkah berhenti, menjelang pelaksanaan puncak haji, wukuf di Arafah. Layanan katering kembali berjalan pasca-Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), tepatnya pada 16 September 2016.

Dari hasil evaluasi, Evi mengatakan, rata-rata jamaah haji meminta adanya tambahan sambal. Karena, ada jamaah yang suka pedas. Evi pun mengatakan, layanan katering di Makkah secara umum berjalan lancar.

"Kita sangat bersyukur karena semua berjalan lancar. Kalaupun ada masalah, hal tersebut masih bisa ditangani," katanya.

Meski demikian, beberapa hari lalu, PPIH sempat menegur penyedia jasa katering karena memberikan menu tempe di menu layanan katering jamaah. Meskipun, permintaan tersebut berasal dari jamaah sendiri.

"Ada yang memenuhi permintaan jamaah. Jamaah minta tempe, lalu dikasih tempe sama penyedia. Itu yang tidak boleh karena tidak sesuai dengan ketentuan dalam kontrak. Tapi kita sudah tegur dan tidak diulangi," kata Evy, akhir pekan lalu.

Pihaknya pun telah melakukan evaluasi terkait pelayanan katering dari 23 perusahaan penyedia jasa katering pada gelombang pertama, yakni pra-Armina. Pihaknya sedang mengumpulkan data-data sebagai bahan evaluasi gelombang kedua atau pasca-Armina. Menurut dia, ada dua hal yang menjadi sorotan evaluasi, yakni distribusi dan produksi.

Total ada 23 dapur atau penyedia jasa layanan katering yang menyediakan menu makanan bagi jamaah selama berada di Makkah. Evy menilai, rata-rata penyedia katering mengalami peningkatan pelayanan di gelombang kedua.

Meski secara umum pelayanan katering berjalan lancar, Evy tidak menutup kemungkinan adanya rekomendasi yang mengusulkan agar perusahaan katering tertentu tidak diperpanjang kontraknya tahun depan.

"Mungkin ada yang direkomendasi, tapi nanti, kita perlu melihat catatan-catatan yang lebih lengkap."

 Oleh Didi Purwadi, ed: Wachidah Handasah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement