Rabu 28 Sep 2016 15:50 WIB

PPIH Apresiasi Pelayanan Muasasah

Red:

MAKKAH -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengapresiasi pelayanan Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) yang diberikan pihak Muasasah Asia Tenggara. Meski demikian, ada beberapa catatan yang diberikan terkait pelayanan Armina, dengan harapan tahun depan kualitasnya lebih baik.

"Kita menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak muasasah yang pada tahun ini telah banyak melakukan peningkatan pelayanan," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag), Sri Ilham Lubis, usai menggelar rapat evaluasi Armina dengan Muasasah Asia Tenggara di Alzahir, Makkah, Senin (26/9) malam waktu Arab Saudi atau Selasa (27/9) dini hari WIB.

Salah satu peningkatan tersebut dalam bentuk pemberian tenda tambahan di Arafah untuk pos petugas dan pelayanan kesehatan. Kualitas tenda tahun ini juga lebih baik dari tahun lalu. Begitu pula karpet dan kebersihan toilet di Arafah dinilai lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya.

Tahun ini, ada juga penyediaan water fan di tenda-tenda jamaah di Arafah. "Penyediaan water fan di tenda jamaah haji berjalan dengan baik. Terima kasih kepada pihak muasasah," kata Sri.

PPIH melihat peningkatan pelayanan juga terjadi di Muzdalifah dan Mina. Di Muzdalifah, tahun ini jamaah haji Indonesia mendapatkan fasilitas karpet untuk mabit. Tahun-tahun sebelumnya, jamaah haji Indonesia membawa alas sendiri karena tidak disediakan karpet di Muzdalifah.

"Baru tahun ini muasasah menyediakan alas untuk duduk jamaah berupa karpet. Walaupun tidak seluruhnya, tetapi sebagian besar jamaah haji mendapatkan fasilitas karpet," katanya.

Di Mina, muasasah juga menyediakan fasilitas ambulans untuk mengantar jamaah yang butuh dirujuk ke rumah sakit. Kebersihan di tenda jamaah di Mina juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Selain semua peningkatan itu, Sri juga menyoroti sejumlah hal yang perlu diperbaiki oleh muasasah untuk penyelenggaraan haji tahun depan. Salah satunya adalah soal tenda jamaah haji Indonesia di Arafah yang tidak memiliki penutup depan.

Dalam hal ini, PPIH meminta Muasasah Asia Tenggara selaku penyelenggara pelayanan Armina untuk meningkatkan kualitas tenda Arafah, sehingga tidak ada lagi tenda tanpa penutup depan.

"Kerangkanya juga agar lebih kokoh lagi sehingga kalau ada angin kencang itu tidak roboh," katanya.

PPIH juga memberikan catatan tentang pelayanan toilet di Mina karena antreannya sangat panjang. Namun, menurut Sri, muasasah mengaku belum menemukan solusinya. Alasannya, karena keterbatasan lahan Mina sehingga tidak bisa menambah fasilitas toilet untuk mengatasi masalah antrean panjang toilet.

PPIH akhirnya meminta muasasah memperbaiki beberapa masalah teknis yang diyakini bisa sedikit mengatasi masalah antrean toilet. Salah satunya, soal rusaknya sejumlah kunci kamar toilet yang disinyalir turut memperpanjang antrean toilet.

"Kita minta agar mereka mengecek untuk memastikan kelengkapan kamar mandi agar bisa digunakan dengan baik oleh jamaah," ujar Sri.

Dari pantauan Republika, rata-rata jamaah wanita harus mengantre toilet selama sekitar satu jam. "Apalagi, pas waktunya mandi ataupun waktunya shalat," kata jamaah kloter SUB-42, Ida.

Ketersediaan kursi roda di sekitar tempat pelemparan jumrah di Mina juga menjadi catatan PPIH. "Di Mina, banyak jamaah haji yang membutuhkan kursi roda. Kita mintakan supaya ada pengaturan dan harga yang terstandardisasi sehingga jamaah yang membutuhkan kursi roda itu bisa terfasilitasi," kata Sri.

Ia mengatakan, pihak maktab dan muasasah menyatakan kesanggupannya untuk menyediakan kursi roda dengan harga yang terstandardisasi. Modelnya bisa seperti penyedia layanan kursi roda di Masjid al-Haram. Mereka berpakaian khusus dan berada di sejumlah titik sehingga bisa dikenali dan dijangkau jamaah.

Wakil Ketua Muasasah Asia Tenggara, Yusuf Jaham, mengakui, dia mengalami banyak kendala dan hambatan dalam memberikan pelayanan Armina. Meski demikian, Yusuf berterima kasih atas masukan dan kritikan PPIH terkait pelayanan Armina.

"Kami akan follow up catatan ini. Kami akan perbaiki dan insya Allah permasalahan ini tidak akan terjadi atau terulang kembali," kata Yusuf. "Terima kasih atas kerja samanya sehingga pelaksanaan haji ini terselenggara dengan baik."    Oleh Didi Purwadi,dari Makkah Arab Saudi, ed: Wachidah Handasah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement