Ahad 24 Jan 2016 19:22 WIB

IMS Gelar Khitanan 100 Mualaf di Pedalaman Papua

Red: operator

Islamic Medical Service (IMS) menggelar khitanan massal untuk 100 mualaf di pedalaman Papua. Mereka terdiri atas 20 mualaf dewasa serta 80 mualaf usia anak-anak dan remaja. 

Ketua Tim IMS Syaifuddin Hamid mengatakan, kegiatan yang berlangsung di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatullah Sorong, Sabtu (16/1) ini merupakan rangkaian kegiatan sosial IMS meliputi penyuluhan kesehatan, pengobatan, dan khitanan massal.

Menurut dia, meski bukan liburan sekolah, antusiasme peserta dan orang tua untuk mengkhitankan anak-anaknya cu kup tinggi. "Padahal, tempat tinggal sebagian besar peserta jaraknya lumayan jauh," ujar Syaifuddin dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (21/1).

Kepada seluruh peserta, tim medis IMS tidak lupa memberi arahan tentang manfaat khitan serta perawatan kesehat an pascakhitan agar tidak terjadi infek si. Thomas (40 tahun), seorang mualaf, penerima manfaat khitan massal, bersyukur dengan kegiatan sosial ini.

"Alhamdulillah, ada saudara kami yang belum pernah berjumpa dengan kami, tapi peduli dengan kesehatan kami di sini," kata Thomas. Pada khitanan massal ini, IMS bekerja sama dengan Badan Pengelola Zakat Infaq Sedekah (BPZIZ) Bank Mandiri.

Selain dikhitan secara cuma-cuma, setiap peserta memperolah bingkisan alat shalat serta uang saku. Selain Papua, ungkap Syaifuddin, IMS yang merupakan lembaga kesehatan nasional milik Ormas Islam Hidayatullah ini dalam waktu dekat juga akan melakukan khitanan massal mualaf di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. 

Pada 2015, jumlah mualaf Mentawai anak-anak maupun dewasa yang dikhitan IMS berjumlah 500-an orang. Mengawali 2016 ini, akan ada sekitar 25 mualaf dewasa yang terdaftar sebagai peserta khitan di Mentawai. 

Ia menjelaskan, IMS saat ini tengah fokus untuk program khitan massal bagi para mualaf. Ini didasari fakta bahwa masih banyak mualaf dhuafa di Indonesia yang belum dikhitan. Padahal, setelah masuk Islam, tentu khitan adalah hal yang wajib dilakukan.

"Sementara, belum banyak lembaga sosial yang menggarap program khitan untuk para mualaf ini," tuturnya.

Oleh Marniati, ed: Nashih Nashrullah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement