Kamis 12 Jan 2017 15:00 WIB

Bos Samsung Jadi Tersangka Kasus Suap Presiden Korsel

Red:

SEOUL -- Pemimpin Samsung Jay Y Lee ditetapkan sebagai tersangka kasus suap yang menyeret Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-hye. Perusahaan elektronik itu telah memberikan sumbangan untuk yayasan nonprofit yang dioperasikan oleh Choi Soon-sil, orang kepercayaan Presiden Park.

Sumbangan dana dari Samsung diduga digunakan untuk menyuap Park agar memberikan dukungan politik atas penggabungan dua perusahaan, Samsung C&T dan Cheil Industries.

Jaksa khusus mengatakan, Jay akan menjalani pemeriksaan perdana dengan status baru sebagai tersangka pada Kamis (12/1). Namun, Samsung sampai saat ini belum memberikan komentar resmi.

Jay menjabat sebagai wakil presiden di Samsung Electronics. Setelah ayahnya, Lee Kun-hee, menderita serangan jantung pada 2014 lalu, Jay dianggap sebagai bos dari seluruh Samsung Grup.

Jaksa menuduh Samsung memberi 3,1 juta dolar AS atau Rp 40,3 miliar untuk yayasan yang dimiliki Choi dan putrinya. Sumbangan itu sebagai imbalan atas dukungan Park dalam kesepakatan penggabungan perusahaan.

Dalam sidang parlemen pada Desember lalu, Samsung mengaku telah memberikan total 17,46 juta dolar AS atau Rp 226, 98 miliar untuk dua yayasan Choi. Samsung mengatakan, sumbangan itu bertujuan untuk membantu karier berkuda putri Choi, Chung Yoo-ra, bukan sebagai imbalan.

Dilansir di BBC, awal pekan ini, dua petinggi Samsung lainnya, Chang Choong-ki dan Choi Gee-sung, juga turut diperiksa penyidik. Keduanya masih berstatus sebagai saksi.

Tahap penting

Pembuktian kesepakatan timbal balik antara organisasi yang terkait Choi dan Samsung menjadi titik penting bagi jaksa dalam menyusun tuntutan terhadap Park. Menurut para pengamat, pembuktian juga akan menentukan bahwa Park atau suruhannya seperti Choi mengumpulkan suap demi imbalan tertentu.

Sedangkan, bagi Samsung dan pendirinya, yaitu keluarga Lee, tuntutan atau bahkan vonis terhadap Jay akan menjadi pukulan berat bagi upaya penyerahaan kepemimpinan di Samsung. Ayah Jay memulai restrukturisasi besar-besaran sejak 2014 untuk membangun struktur kepemimpinan dan konsolidasi kekuasaan di bawah Jay dan dua orang saudarinya.

"Menurut saya, Grup Samsung menghadapi krisis yang jauh lebih besar dibandingkan seandainya pemimpin utama, Lee Kun-hee, wafat," ujar Park Ju-gun, pemimpin perusahaan analis CEO Score.      rep: Fira Nursya'bani/reuters, ed: Yeyen Rostiyani 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement