Senin 30 May 2016 14:00 WIB

Trump Disambut Seribu Pengunjuk Rasa

Red:

Donald Trump mendapat sambutan berbeda dari massa. Kali ini, kandidat presiden Amerika (AS) dari Partai Republik itu berhadapan dengan lebih dari seribu pengunjuk rasa anti-Trump pada Jumat (27/5).

Massa menggelar aksi unjuk rasa di depan San Diego Convention Center, tempat Donald Trump berpidato. Mereka menentang kampanye Trump yang akan membangun dinding di perbatasan Meksiko serta mendeportasi para imigran Meksiko keluar dari Amerika Serikat.

Para pendemo melambaikan bendera AS dan Meksiko sambil berbaris meneriakkan dan mengkritik retorika Trump soal imigrasi ilegal. Para demonstran turun ke jalan-jalan di kota perbatasan AS-Meksiko. Lokasi Pelabuhan San Ysidro kerap menjadi perlintasan ilegal 300 ribu orang per hari antarkedua negara.

San Diego selama ini dianggap sebagai kota binational oleh banyak warga yang tinggal di sana. Sekitar sepertiga dari populasi kota tersebut merupakan Latino dan bekerja di sisi berlawanan dari perbatasan.

Selama pidato Trump pada Jumat (27/5), sejumlah pengunjuk rasa di luar gedung melemparkan botol air mineral ke polisi yang berjaga. Seorang pria sempat ditarik dan ditangkap, sementara lainnya dikelilingi demonstran lain dan mundur dari konfrontasi.

Setelah gedung konvensi dikosongkan, kelompok pendukung Trump dan demonstran anti-Trump bercampur di jalan-jalan. Mereka saling menghujat satu sama lain dan beberapa saling melempar botol.

Polisi antihuru-hara mengatakan demonstran melanggar hukum dan memerintahkan mereka untuk bubar. Para polisi tersebut lantas menggiring kerumunan keluar dari wilayah Gaslamp Quarter, San Diego.

Polisi San Diego mengatakan di Twitter telah menangkap 35 orang selama protes. Tak ada laporan kerusakan properti atau cedera.

Di akun Twitter-nya, miliuner yang diduga kuat menjadi calon presiden dari Partai Republik itu mengaku kagum dengan penanganan kepolisian. "Pekerjaan yang fantastis dalam menangani preman yang mencoba mengganggu kampanye yang sangat damai dan kita datangi," ujar Trump.

Trump telah melewati berbulan-bulan kritikan keras dari seluruh spektrum politik atas kebijakan imigrasinya. Trump telah menyerukan membangun dinding di sepanjang perbatasan AS-Meksiko dan mendeportasi 11 juta imigran gelap yang tinggal di AS. Kritik mengatakan, rencananya itu sia-sia dan kejam serta tak mungkin terlaksana.

Protes Jumat lalu bukan yang pertama terjadi. Bulan lalu, Trump juga disambut aksi protes di California yang merupakan rumah bagi populasi warga keturunan Latin terbesar di AS.   Oleh Gita Amanda/reuters/ap, ed: Yeyen Rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement