Kamis 28 Apr 2016 15:00 WIB

Kebocoran Data QNB Ancam Agen Intelijen

Red:

DOHA — Kebocoran data besar Qatar National Bank (QNB) membuat sebanyak satu juta warga Qatar rentan terhadap penipuan online. Bahkan, mata-mata internasional juga rentan menjadi korban kebocoran besar tersebut.

Catatan harta dan file lain yang bersumber dari Qatar National Bank (QNB) itu berisi data perincian perbankan dan data pribadi ratusan ribu orang. Bahkan, keluarga kerajaan di negara Teluk ini dianggap berisiko.

Nomor kartu kredit, tanggal kedaluwarsa, dan kode PIN bersama dengan nama dan alamat milik lebih dari 850 ribu orang termasuk dalam kebocoran. Serangkaian laporan disimpan sebagai file teks biasa tidak terenkripsi yang dapat menimbulkan kekhawatiran.

Sekitar 29 karyawan Aljazirah, lebih dari 1.200 perinciannya tercantum dalam kebocoran. Mereka terdaftar dengan nama dan file berisi alamat e-mail, website bank mereka log-in, password, pertanyaan pengingat, dan jawaban. Transfer bank internasional juga tercantum dalam data yang bocor ini.

Dalam kategori folder laporan bank, perusahaan, keluarga yang berkuasa al-Thani, polisi, dan organisasi pertahanan ada di dalam folder "SPY, Intelijen."

Di dalamnya termasuk 12 pemegang rekening yang diidentifikasi bekerja untuk lembaga spionase, termasuk dua dari Prancis, satu dari Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat, dan satu dari M16 Inggris.

Beberapa laporan ini termasuk yang diduga petugas M16 tidak hanya berisi perincian perbankan, tetapi juga perincian pribadi, termasuk profil Facebook. Dalam profil media sosial tersebut, diketahui adanya istri, anak-anak, dan foto-foto mereka. Setidaknya satu subjek mencatat nama sekolah anak mereka. Nomor kartu kredit dan biro keamanan negara juga tercantum. Kepada the New Arab sumber mengatakan, kebocoran berasal dari data server lama pada 2011.

Sementara, QNB secara tegas menolak laporan bahwa nasabahnya berisiko. "Ini adalah kebijakan QNB Group tidak mengomentari laporan yang beredar melalui media sosial," katanya dalam sebuah pernyataan online.

QNB meyakinkan tidak ada dampak keuangan dari kliennya. Bank tersebut mengaku menempatkan prioritas tertinggi pada keamanan data dan menyebarkan langkah-langkah untuk mematikan integritas informasi pelanggan.

"QNB selanjutnya menyelidiki masalah ini dalam koordinasi dengan semua pihak," ujarnya melanjutkan.   rep: Melisa Riska Putri, ed: Yeyen Rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement