Kamis 21 Apr 2016 23:20 WIB

Cina Bekukan Satgas Antikorupsi G-20

Red: operator

BEIJING -- Cina menangguhkan satuan tugas (satgas) antikorupsi internasional awal tahun ini setelah mengambil alih kepresidenan G-20. Hal ini disampaikan oleh sumber yang ada dalam kelompok G-20 dan diungkap Reuters, Rabu (20/4).

"Ini kondisi lingkungan yang mengecewakan, tidak ada perusahaan yang bersedia melangkah maju," kata salah satu sumber yang tidak mau disebutkan namanya. Padahal, menurutnya, ini adalah agenda penting di tengah momentum yang ada.

Para sumber menyebutnya sebagai kemunduran bagi upaya global menindak perusahaan yang menyembunyikan aset. Satuan tugas antikorupsi yang disebut Business 20 (B-20) ini terdiri atas perusahaan dan kelompok masyarakat. 

Salah satu pekerjaannya adalah menyusun kebijakan G-20 untuk meningkatkan transparansi dari struktur finansial perusahaan-perusahaan offshore. Namun, pada Januari, Bussiness 20 dibatalkan karena banyak perusahaan Cina menolak berpartisipasi.

Cina adalah salah satu negara yang di bawah tekanan untuk berbagi data perusahaan setelah skandal Panama Papers mencuat ke publik. Panama Papers bermula dari bocornya dokumen milik firma hukum Mossack Fonseca terkait tuduhan penghindaran pajak juga menyembunyikan uang kotor.

B-20 merupakan perpanjangan tangan G-20 dalam hal bisnis. B-20 dan beragam satuan tugas lain membentuk konvensi dipimpin oleh perusahaan-perusahaan dari negara yang memegang posisi pemimpin.

China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) yang dikendalikan negara tahun ini jadi ketua B-20. Mereka tidak menjelaskan alasan penangguhan satuan tugas antikorupsi. Ia juga tidak merespons permintaan wawancara, baik di beberapa surat elektronik, faks, maupun panggilan telepon yang dilakukan.

Menurut tiga orang yang telah bekerja di satuan tugas, kelompok perdagangan tidak bisa membujuk perusahaan Cina untuk ambil peran dalam satuan tugas. Tiga orang ini mewakili lembaga-lembaga internasional, AS dan Eropa. 

Sumber mengutip CCPIT yang mengatakan bahwa konvensi antikorupsi akan digelar bulan ini untuk mencari pengganti. Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Hua Chunying, tidak menjawab secara langsung ketika ditanya alasan menangguhkan satgas. Namun, ia mengatakan, Cina mengakui pentingnya kerja sama antikorupsi G-20 sehingga pertemuan ini akan dilakukan. 

"Cina akan mengadakan forum antikorupsi untuk mempromosikan lingkungan bisnis yang bersih," kata dia dalam pertemuan harian tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Forum ini dijadwalkan diselenggarakan pada 27 April di Beijing. Cina telah berusaha untuk meningkatkan kerja sama internasional dalam memburu pejabat korup yang kabur keluar negeri. Hal ini dilakukan sejak Presiden Xi Jinping memulai perang melawan korupsi yang sudah mengakar.

Namun, negara-negara Barat dinilai enggan membantu. Mereka tidak ingin mengirim orang kembali ke negaranya. Mereka juga mengeluh Cina tidak bersedia memberikan bukti kejahatan mereka.

Meski demikian, beberapa peserta pada gugus satgas meyakini pemerintah ingin memberantas korupsi juga mempertajam fokus pada tahun ini. "Kami senang dengan adanya fungsi antikorupsi dalam proses B-20," kata Andrew Wilson, direktur Komunikasi Global di International Chamber of Commerce (ICC). Kelompok ini memiliki sejumlah eksekutif di satgas.

Menurut situs resmi B-20 2016, upaya antikorupsi akan dibahas di forum. "(Satgas) akan melanjutkan upaya sebelumnya dalam meningkatkan kerja sama antikorupsi internasional, membantu upaya antikorupsi di perusahaan dan meningkatkan dialog antikorupsi antara G-20 dan B-20," katanya.

Tiga sumber dan tiga orang lainnya dari satgas berharap, presiden G-20 selanjutnya, Jerman, akan menghidupkan kembali satgas ini. Sementara, saat ini mereka akan melanjutkan kerja di belakang layar. Jerman menolak berkomentar.   rep: Lida Puspanigtyas/reuters, ed: Yeyen Rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement