Sabtu 03 Oct 2015 16:26 WIB

Bendera Palestina Simbol Keberhasilan Indonesia

Red: operator

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Peran Indonesia dinilai penting untuk terus mendukung berdirinya negara Palestina. Ketua PP Muhammadiyah Profesor Dr Dadang Kahmad mengatakan bahwa keberhasilan Palestina mengibarkan bendera di markas PBB di New York merupakan kemajuan diplo matis Palestina di kancah internasional. Menurutnya, keberhasilan itu juga bukti keberhasilan negara-negara Islam meyakinkan PBB dalam mengakui keberadaan Palestina.

"Itu bukti kemenangan telak diplomasi Palestina atas Israel di mata dunia," kata Dadang kepada Republika, Jumat (2/10).

Dadang menilai, terlaksananya pengibaran bendera Palestina di markas PBB se bagai keberhasilan Indonesia yang selama ini selalu memberikan dukungan untuk Palestina di level internasional. Ia juga menilai langkah Palestina tersebut harus tetap diberikan dukungan demi membantu Palestina mendapatkan pengakuan dunia internasional sebagai sebuah negara yang merdeka.

Pengibaran bendera itu juga dinilai Dadang sebagai pengakuan dunia melalui negara-negara yang tergabung dan menjadi anggota di PBB. Palestina juga diakui memiliki hak untuk hidup dan berdaulat, tanpa mendapatkan gangguan dan ancaman dari pihak lain.

Setelah mendapatkan pengakuan dari dunia internasional, khususnya PBB, Palestina bisa melakukan tuntutan kepengadilan dunia sebagaimana negara-negara lain.

"Nanti bisa tuntut ke pengadilan dunia, pelanggaran HAM, dan penghancuran yang dilakukan Israel," kata Dadang.

Sementara, salah satu tokoh Muslim, Erick Yusuf, menyebutkan bahwa perjalanan masih panjang setelah bendera Palestina berkibar. Alasannya, Palestina belum medapat pengakuan sebagai sebuah negara. Namun, euforia untuk merayakan keberhasilan pengibaran bendera Palestina di markas PBB di New York tidak boleh dilakukan secara berlebihan.

Erick meminta pemerintah segera mem fasilitasi negara-negara Islam lain serta negara-negara yang peduli terhadap Palestina untuk terus mendukung Palestina di kancah internasional.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas meresmikan pengibaran bendera Palestina pada Senin (30/9). Sebelumnya, ia menyampaikan pidato di hadapan Majelis Umum PBB.

"Akan segera tiba saatnya untuk mengibarkan bendera ini di Yerusalem, ibu kota negara kami, Palestina," ujar Abbas. "Dan, hari ini, 30 September, setiap tahunnya akan menjadi Hari Bendera Palestina."

Pada September, Majelis Umum meloloskan resolusi yang menyebutkan bahwa bendera negara yang bukan anggota Majelis Umum akan dikibarkan di kantor pusat (PBB) dan kantor-kantor PBB lainnya."

Amerika Serikat (AS) dan Israel ter masuk delapan negara yang menentang resolusi pengibaran bendera Palestina ini. Menurut kedua negara tersebut, saat simbolis seperti pengibaran bendera tidak akan membuat proses damai bergerak maju.

Pada 2012, Majelis Umum PBB secara de facto mengakui kedaulatan negara Palestina. Namun, Palestina gagal menjadi anggota penuh PBB.

Palestina dan Vatikan adalah dua negara pengamat yang bukan anggota PBB. Bendera Vatikan dikibarkan di mar - kas PBB ini pada Jumat (25/9). c25, ed: Yeyen Rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement