Selasa 01 Sep 2015 15:00 WIB

Polisi Temukan Bahan Pembuat Bom di Apartemen Bangkok

Red:

BANGKOK--Kepolisian Thailand menemukan sejumlah bahan pembuat bom di apartemen kedua yang digeledah. Menurut laporan BBC, Senin (31/8), polisi juga mengeluarkan perintah penangkapan terhadap dua orang tersangka lain dalam pengeboman Kuil Erawan di Bangkok, yaitu pria asing dan wanita Thailand berusia 26 tahun.

"Kami menemukan kantung pupuk, jam, dan radio pengendali jarak jauh," kata Juru Bicara Kepolisian Thailand Prawut Thavorsniri, Senin. "Semua itu bahan pembuat bom. Tidak seorang pun menyimpan pupuk urea dan bubuk mesiu, kecuali memang bertujuan membuat bom."

Temuan itu adalah hasil penggeledahan di apartemen kedua di Distrik Min Buri. Menurut Bangkok Post, penggeledahan dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari tersangka pertama yang sudah ditangkap.

Bahan pembuat bom juga ditemukan di rumah tersangka tersebut. Temuan itu, antara lain, pemicu ledakan dan pipa logam yang diyakini dipakai untuk dipasangi bom.

Pengeboman pada 17 Agustus di Kuil Erawan menewaskan 20 orang, termasuk seorang warga Indonesia. Pengeboman itu disebut pemerintah sebagai serangan terburuk di Thailand.

Sementara, pencarian dilakukan terhadap dua orang tersangka lain. Sebuah foto menunjukkan seorang wanita yang mengenakan hijab. Ia menyewa kamar yang ditinggali oleh seorang pria asing.

Sebuah sketsa menunjukkan seorang pria dengan rambut pendek. Menurut Prawut, keduanya kini sedang dalam pengejaran polisi.

"Kami telah memperluas lingkup pencarian ke sejumlah bangunan tempat tinggal setelah penangkapan seorang tersangka," kata Prawut.

Sementara, polisi menawarkan kepada anggotanya berupa hadiah tiga juta baht atau sekitar 84 ribu dolar AS kepada petunjuk yang mengarah pada penangkapan pelaku pengeboman Kuil Erawan. Kepala Kepolisian Nasional Thailand Somyot Poompanmoung mengaku tawaran hadiah ini tak biasanya dilakukan. Namun, hadiah ini untuk memotivasi para polisi serta menunjukkan bahwa kepolisian Thailand bertugas dengan baik.

"Hadiah uang ini seharusnya diberikan kepada petugas yang melakukan tugasnya dengan baik," ujar Somyot dalam konferensi pers, sementara polisi menunjukkan tumpukan lembaran 1.000 baht. Namun, tidak jelas bagaimana uang tersebut akan diserahkan kepada polisi.

Penggeledahan terhadap apartemen bertarif murah di Disttrik Min Buri dilakukan pada Sabtu dan Ahad. Pada penggeledahan Ahad, polisi mengizinkan wartawan ikut menyaksikan operasi tersebut. Penggeledahan dilakukan dengan disaksikan warga yang tinggal di lokasi tersebut. Di sejumlah ruangan, barang-barang terlihat berserakan.

Hingga kini, polisi masih belum menyebutkan identitas tersangka pertama yang ditahan di Nong Chok, Sabtu (29/8). Namun, fotonya ditunjukkan oleh kepolisian. Sang tersangka ditahan karena memiliki bahan peledak tanpa izin.

Sejak penahanan tersebut, sejumlah spekulasi muncul, termasuk mengenai motif serta kemampuan jaringan pelaku untuk melakukan serangan. Salah satu spekulasi adalah kemungkinan keterlibatan sejumlah oknum Thailand Selatan yang selama ini menentang Pemerintahan Thailand.

Spekulasi lain mengarah pada kelompok militan asing dan orang yang simpati terhadap Muslim Uighur. Thailand mendeportasi lebih dari 100 warga Uighur ke Cina pada Juli. Aksi ini sempat mengundang kecaman keras dari dunia internasional. Muslim Uighur kerap diberitakan sebagai kelompok minoritas Cina yang ditekan oleh Pemerintah Cina.

Warga Uighur terkadang dilaporkan menyeberang ke Turki melalui Asia Tenggara. Uighur memang memiliki kemiripan agama dan budaya dengan Turki. n  reuters/ap ed: yeyen rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement