Jumat 28 Aug 2015 16:00 WIB

ISIS Dekati Wilayah Turki

Red:

BEIRUT--Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali mencaplok wilayah baru dari pemberontak di Suriah utara, Kamis (27/8). Wilayah termasuk merupakan area tempat Turki dan Amerika Serikat (AS) berencana membuka garda baru dalam melawan ISIS.

Lembaga advokasi hak asasi manusia, Syrian Observatory for Human Rights, mengatakan, ISIS mengambil alih lima desa, termasuk dua dekat perbatasan Turki. Sementara, ISIS mengumumkan mereka hanya menyerang tiga desa di area.

Satu kota lagi merupakan wilayah kekuasan pemberontak, yaitu Kota Marea, sekitar 20 km bagian selatan perbatasan dengan Turki. Kota-kota lainnya, termasuk dua kota yang sebelumnya dikuasai kelompok terkait Alqaidah, Nursa Front. Namun, diserahkan pada kelompok pemberontak Suriah lainnya.

Pada awal bulan lalu, Nusra Front mengumumkan kemundurannya dari area. Pasalnya, Pemerintah Turki berencana untuk membangun zona penyangga di sana demi tujuan kemanusiaan. Mereka juga berencana mengambil alih dan mengusir kelompok militan dari area.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa dua sekutu NATO akan segera meluncurkan operasi udara untuk memberangus ISIS dari wilayah perbatasan. Namun, ISIS semakin gencar menyerang wilayah. Terutama, di wilayah utara sisi Kota Aleppo.

Menurut Cavusoglu, Turki dan AS akan segera menghapus ISIS dari zona penyangga. Ankara dan Washington telah membahas rencana penuh pada Ahad dengan sekutu regional, Arab Saudi, Qatar, Yordania, Inggris, dan Prancis.

"Pembicaraan teknis telah dibahas dan segera kami akan mulai operasi komperhensif ini melawan Daesh (ISIS--Red)," ucapnya, beberapa waktu lalu. Operasi ini dinilai akan membersihkan ISIS di wilayah sepanjang 80 km.

Juru bicara Pentagon dari Washington, Kapten Angkatan Laut Jeff Davis, mengonfirmasi rencana AS-Turki untuk melakukan kampanye serangan udara. "Kami segera menyambut Turki ke pusat operasi udara gabungan kami," kata Davis.

Sebelumnya, operasi serangan udara menggunakan jet dari pangkalan Turki telah dilakukan. Operasi lanjutan akan menjadi momok karena dapat memotong pasokan dan pasukan ISIS.

Operasi ini juga sebagai pesan bagi Presiden Bashar al-Assad agar datang ke meja negosiasi. Cavusoglu mengatakan ini adalah tekanan untuk  pemerintahannya untuk mencari solusi politik bagi perang Suriah.

Ankara berpendapat bahwa perdamaian hanya dapat dicapai jika Assad mundur. Cavusoglu mengatakan tujuan mereka memang menghapus ISIS dari Suriah dan Irak atau tidak akan ada keamanan dan stabilitas.

"Tapi, mengeliminasi akar penyebab kekacauan Suriah juga penting, yaitu tentu saja rezimnya," kata Cavusoglu. Sementara, AS menegaskan bahwa operasi ini mutlak untuk memukul mundur ISIS.

Cavusoglu mengatakan, pasukan militan Syrian Kurdish PYD tidak akan dilibatkan di zona aman dalam operasi gabungan. Ankara dan Washington telah menyampaikan hal tersebut. Ankara khawatir PYD dan sekutunya akan bergabung dengan Kurdi di Suriah utara untuk menjalankan ambisi hingga membawa sentimen.

Hubungan Turki dengan PYD semakin rumit karena Ankara menilai PYD memiliki hubungan erat dengan Kurdistan Workers Party (PKK) yang memberontak melawan Turki selama tiga dekade. Cavusoglu mengatakan, operasi militer melawan PKK di utara Iran tenggara Turki akan dilanjutkan hingga mereka menyerah.

Operasi tersebut sebagai respons serangan PKK pada pasukan keamanan Turki. Menurut Cavusoglu, 61 tentara dan polisi tewas diserang PKK dalam beberapa bulan terakhir.

Beragam kritik muncul bahwa Turki melancarkan serangan dengan dua target, yaitu ISIS dan Kurdi. Operasi melawan ISIS hanya tameng untuk menyerang PKK juga agar partai politik Turki tersebut mundur dari ambisi teritorialnya. Ankara menyangkal tuduhan tersebut.

Cavusoglu mengatakan bahwa mereka perlu bergabung dengan AS untuk memulai operasi bersama. Ia juga berhati-hati mengomentari prospek hubungan Barat dengan Iran pascakesepakatan nuklir. Namun, mengaku mendukung normalisasi hubungan diplomatik. n reuters ed: yeyen rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement