Rabu 29 Jul 2015 17:00 WIB

Erdogan Tutup Pintu Negosiasi ke Kurdi Turki menangkapi tersangka anggota ISIS dan PKK.

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Erdogan Tutup Pintu Negosiasi ke Kurdi

Turki menangkapi tersangka anggota ISIS dan PKK.

ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menutup kemungkinan Turki untuk melanjutkan proses perdamaian dengan milisi Kurdi. Ia meminta agar politikus yang memiliki hubungan dengan kelompok teroris dicabut kekebalan hukumnya dari penuntutan. 

“Tidak mungkin bagi kami melanjutkan proses perdamaian dengan mereka yang mengancam kedaulatan nasional dan persaudaraan Turki,” ujar Erdogan dalam keterangan pers jelang keberangkatannya ke Cina, Selasa (28/7). 

Turki mengambil langkah mengejutkan pada Jumat pekan lalu. Mereka memutuskan secara aktif melancarkan serangan ke kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)  serta milisi Kurdi Turki, Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Pemerintah Turki juga melakukan operasi besar-besaran dengan menangkapi orang-orang yang ditengarai terlibat dalam kelompok radikal. Aparat menahan 1.050 orang yang terkait dengan ISIS, PKK, dan kelompok ultranasional kiri dalam beberapa hari terakhir.  

Erdogan menegaskan tidak ada langkah mundur bagi Turki dalam peperangan melawan terorisme. Ia pun berharap Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan mendukung langkah Ankara. NATO menggelar rapat darurat pada Selasa (28/7). Rapat tersebut dilakukan atas permintaan Turki selaku anggota NATO.   

“Turki meminta pertemuan setelah sejumlah serangan teroris, dan mereka menginformasikan langkah itu kepada aliansi,” ujar wakil juru bicara NATO Carmen Romero mengacu pada serangan ISIS yang menewaskan 32 warga Turki pekan lalu.  

Turki terlibat aktif dalam pertempuran melawan ISIS menyusul serangkaian dialog yang dilakukan dengan AS. Pemerintah Turki pun mengizinkan pesawat Paman Sam menggunakan pangkalan militer mereka dalam operasi perlawanan terhadap ISIS.  

Kedua pihak pun sepakat membangun “zona aman” di utara Suriah. Erdogan menilai “zona aman” yang coba dibangun Turki dan AS penting bagi pengungsi. Zona tersebut dibutuhkan agar 1,7 juta pengungsi Suriah yang berlindung di Turki dapat kembali ke tanah air mereka. 

Di Washington, pejabat AS mengatakan, pembicaraan sedang berlangsung antara Turki dan AS  terkait luasan zona aman di sepanjang perbatasan yang akan dibersihkan dari ISIS.

Pemimpin etnik Kurdi di Irak kecewa dengan serangan Turki ke PKK. Mereka berharap Turki menghentikan serangannya karena dapat memanaskan situasi di kawasan. 

Pasukan Kurdi di Suriah dan Irak (YPG) merupakan sekutu dekat AS dalam melawan pemberontak ISIS. Karena itu, serangan Turki ke etnik Kurdi dikhawatirkan akan menguntungkan ISIS. 

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu yang berbicara selama kunjungan resmi ke Lisabon, Portugal, menolak untuk membuat perbedaan antara ISIS dan PKK. "Tidak ada perbedaan antara PKK dan Daesh. Anda tidak bisa mengatakan bahwa PKK lebih baik karena melawan Daesh," kata Cavusoglu.

Sejak 1984, PKK berjuang untuk meminta otonomi lebih dari Turki. Konflik PKK dan Turki telah merenggut nyawa puluhan ribu orang. Kurdi merupakan kelompok etnik yang hidup dengan bahasa mereka sendiri di wilayah Turki, Irak, Suriah, Iran, dan Armenia.

Sabotase 

Pipa gas di provinsi sebelah timur Turki, Agri, disabotase, Senin (27/7). Akibatnya, aliran gas dari Iran ke Turki terpaksa dihentikan. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, insiden ini terjadi di tengah gencarnya serangan Turki ke pemberontak Partai Pekerja Kurdistan (PKK). "Sebuah ledakan terjadi akibat sabotase di sekitar 15 kilometer di dalam area perbatasan Turki," ujar Menteri Energi Turki Taner Yildiz, kemarin. 

Ledakan tersebut, kata dia, sempat memicu kebakaran tetapi dapat langsung dipadamkan.  Setidaknya 10 miliar meter kubik gas asal Iran mengalir ke Turki menggunakan jalur pipa tersebut. Jalur pipa ini kerap menjadi sasaran milisi Kurdi saat pergolakan pada 1990-an sebelum gencatan senjata dimulai pada 2014. 

Pejabat perusahaan gas negara Turki, Botas, mengatakan, perbaikan sedang berlangsung. Belum diketahui pasti kapan gas akan mengalir kembali. n ap/reuters ed: teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement