Ahad 21 Sep 2014 13:44 WIB

PM Skotlandia Mundur

Red: operator

Masa untuk memimpin Skotlandia kini sudah berakhir.

EDINBURGH -Perdana Menteri Skotlandia Alex Salmond memutuskan mengundurkan diri karena Skotlandia gagal menjadi negara merdeka dan mandiri. Pada Jumat (19/9), hasil referendum menunjukkan lebih banyak warga Skotlandia yang memilih untuk tetap bersama dengan Inggris.

"Menurut saya, partai ini, parlemen, dan negara Skotlandia akan mendapatkan keuntungan besar dari pemimpin baru mereka nanti," ujar Salmond dalam konferensi pers, seperti yang dilansir AFP, Sabtu (20/9).

Tak hanya mengundurkan diri dari posisi perdana menteri, pria yang diusung oleh Partai Nasional Skotlandia ini juga mengundurkan diri dan berhenti menjadi pemimpin partai yang membesarkan namanya itu.

Ia mengucap syukur atas posisi istimewa yang pernah ia duduki, untuk memimpin bagian dari wilayah Skotlandia. Salmond mengatakan, masanya untuk memimpin Skotlandia kini sudah berakhir.

Salmond percaya masih banyak warga Skotlandia lainnya yang menginginkan kemerdekaan untuk negaranya. "Meskipun kami kalah dalam referendum, kini rakyat Skotlandia sudah bisa terjun aktif dalam ranah politik," ungkapnya.

Salmond mengaku menghormati hasil keputusan warga Skotlandia yang menolak untuk berpisah dengan Inggris. Namun, ia mengingatkan agar para politisi di Inggris menepati janjinya kepada warga Skot landia. Skotlandia menuntut pemberian porsi kekuasaan yang lebih meski masih berada dalam Britania Raya.

Ia berkata, Skotlandia hanya akan menjadi lampu redup jika para politisi London terus menggantung janji mereka.

"Ada sekitar 1,6 juta orang yang membuat pilihan untuk kemerdekaan. Dan, saya pikir 1,6 juta orang tersebut akan berbicara dan bertindak dengan keras jika ada komitmen janji yang tidak sesuai," lanjutnya.

Salmond berencana tidak mencalonkan diri kembali sebagai pemimpin Partai Nasional Skotlandia ketika masa jabatannya berakhir pada November depan. "Bagi saya, masa sebagai pemimpin Skotlandia akan berakhir. Namun, kampanye dan du kungan untuk Skotlandia tidak akan pernah mati,"cetus pria yang berusia 59 tahun ini.

Salmond adalah perdana menteri Skotlandia pertama yang diangkat. Jabatan ini untuk memberikan porsi kekuasaan bagi warga Skotlandia.

Hasil pemungutan suara untuk referendum telah diumukan pada Jumat (19/9) pagi dan hasilnya menunjukkan lebih banyak warga Skotlandia yang menolak untuk berpisah dari Kerajaan Ratu Elizabeth itu.Selisih suara warga yang memilih "Ya" dan "Tidak" hanya 10 persen.

Referendum diselenggarakan di 32 daerah Skotlandia. Pihak yang memilih "Tidak" meraih kemenangan dengan peroleh suara 1.914.187 suara, sedangkan yang memilih "Ya" meraih suara 1.539.920 suara.

Secara nasional, pilihan "Tidak" meraup 55 persen suara. Pascapemungutan suara ini, fokus akan beralih ke pelimpahan kekua saan yang lebih besar untuk Skotlandia.

Ketika hasil diumumkan, sebagian besar warga Skotlandia yang memilih "Tidak" merayakan kemenangan mereka. Sedang kan, pihak lainnya hanya terduduk lemas mendengar hasil yang tidak memihak mereka.

Perdana Menteri Inggris David Cameron berkata, masalah kemerdekaan Skotlandia telah terselesaikan selama satu generasi."Tidak akan ada perselisihan lagi soal itu.

Rakyat Skotlandia telah memutuskan dan kita telah mendengarnya bersama," kata nya, di kediaman resminya di Downing Street.

Ratu Inggris Elizabeth II yakin Skotlandia akan kembali bersama-sama dengan Inggris setelah terjadinya perbedaan selama kampanye referendum.

"Saya tidak ragu Skotlandia mampu mengekspresikan pendapat yang dipegang dengan kuat, sebelum kembali bersamasama lagi dalam semangat yang saling meng hormati dan mendukung untuk bekerja secara kontruktif bagi masa depan Skotlandia dan seluruh bagian negara ini," katanya, di kastil Skotlandia di Balmoral. rep:c64, reuters, ed:hafidz muftisany

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement