Rabu 06 Aug 2014 12:00 WIB

Dokter Nigeria Terjangkit Ebola

Red:

ABUJA -- Korban tewas akibat virus ebola di Afrika Barat telah mencapai angka 887. Jumlah tersebut diumumkan Badan Kesehatan PBB (WHO), Senin (4/8). Angka ini meningkat dengan ditemukannya 163 kasus baru dan 61 kematian hanya dalam waktu dua hari.

Laporan mengatakn, virus ebola berkembang sangat cepat dalam beberapa waktu terakhir. Tingkat infeksi melonjak hingga 33 persen. Tiga kasus baru ditemukan di Nigeria, negara terbaru di Afrika Barat yang terinfeksi virus ebola.

Seorang dokter Nigeria di Lagos termasuk di antara yang terpapar. Menteri Kesehatan Niegeri Onyebuchi Chukwu mengungkapkan, dokter yang terjangkit sempat merawat Patrick Sawyer.

Patrick merupakan petinggi di Kementerian Keuangan Liberia yang meninggal akibat ebola di rumah sakit Nigeria, 20 Juli.

Kasus ini menambah daftar pekerja medis yang terpapar virus ebola. Sebelum seorang dokter asal Sierra Leone dan AS terlebih dahulu terpapar virus tersebut. 

Selain Nigeria, negara di Afrika Barat, seperti  Sierra Leone, Guinea, dan Liberia telah terkontaminasi ebola. Pada Senin Pemerintah Sierra Leone dan Libera menempatkan ratusan personelnya untuk mengarantina komunitas yang terserang virus ebola. Di Monvoria, Liberia, dokter terpaksa menutup klinik karena tak berani memeriksa pasien yang ditengarai terjangkit ebola.

WHO menyatakan, wabah ebola bergerak lebih cepat dari kemampuan mereka untuk mengontrol virus tersebut. WHO mengingatkan para pemimpin negara di Afrika Barat agar mewaspadai hal ini dan dapat melakukan kerja sama semaksimal mungkin untuk menanggulangi penyakit ebola.

"Jika situasi terus memburuk, penyakit akibat virus ebola dapat menjadi bencana yang tidak hanya menyebabkan banyak nyawa hilang, tapi dapat melumpuhkan ekonomi negara," ujar Margaret Chan, direktur jenderal WHO, dilansir Los Angeles Times, Senin (4/8).

WHO mengalokasikan dana sebesar 200 juta dolar AS sebagai anggaran bantuan darurat untuk mengatasi virus ebola di Afrika Barat. Amerika Serikat (AS) siap membantu pemerintahan di negara-negara Afrika Barat yang tengah menghadapi krisis akibat virus ebola. Pusat pengendalian penyakit AS sebelumnya mengatakan, sebanyak 50 tim ahli ditempatkan kawasan itu.

Sementara itu, seorang relawan kesehatan asal AS, orang kedua negara itu yang diketahui terjangkit virus ebola, hari ini dijadwalkan tiba di Atlanta, Selasa (5/8). Nancy Writebol (59) dilaporkan berada dalam kondisi serius.

Selain itu, seorang pria yang diduga mengidap penyakit akibat virus ebola di New York juga tengah diperiksa. Pria itu diudga terinfeksi ebola setelah melakukan perjalanan ke Afrika Barat.

Ia datang ke ruang Unit Gawat Darurat rumah sakit di New York dengan kondisi demam tinggi dan mengalami sakit perut. "Kemungkinan besar, pria ini tidak terinfeksi ebola," ujar Jeremy Boal, direktur medis rumah sakit, dilansir Reuters, Senin (4/8).

Hingga saat ini, belum ada obat khusus untuk penderita ebola. Pasien yang terinfeksi akan mengalami demam tinggi, muntah, diare, bahkan untuk beberapa kasus tertentu, pasien dapat mengalami pendarahan.

n c66/reuters  ed: teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement