Kamis 04 Feb 2016 15:00 WIB

Laba Bersih BRI Capai Rp 25,2 T

Red:

JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sepanjang tahun lalu meraup laba bersih sebesar Rp 25,2 triliun serta menghasilkan earning per share (EPS) sebesar Rp 1.021,7. Sehingga, ada peningkatan sebesar 4,13 persen jika dibandingkan laba bersih 2014 yang mencapai Rp 24,1 triliun.

Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, perolehan laba bersih tersebut ditopang peningkatan pendapatan bunga mencapai Rp 82,2 triliun atau tumbuh 13,5 persen dibandingkan 2014. "Sumber pendapatan lainnya yaitu berasal dari pendapatan nonbunga yang mencapai Rp 14,2 triliun atau tumbuh sebesar 21,4 persen dari periode yang sama sebelumya. Sehingga, total income atau total pendapatan yang diperoleh BRI mencapai Rp 96,4 triliun atau meningkat sebanyak 14,6 persen year on year (yoy)," kata dia Rabu (3/2).

Sementara, dari sisi portofolio kredit, total kredit (outstanding loans) yang sudah disalurkan oleh Bank BRI hingga akhir 2015 mencapai Rp 558,4 triliun. Artinya tumbuh sebesar 13,9 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan penyaluran kredit terjadi di semua segmen bisnis.

Kredit di segmen mikro yang menjadi bisnis utama BRI tumbuh sebesar 16,8 persen yoy menjadi Rp 178,9 triliun dengan jumlah nasabah yang meningkat menjadi 7,8 juta nasabah dari 7,3 juta nasabah secara yoy.

Pertumbuhan kredit di segmen mikro tersebut salah satunya didorong dengan diluncurkannya kembali kredit usaha rakyat (KUR) oleh Pemerintah RI pada pertengahan Agustus tahun lalu. Sejak diluncurkan pada tanggal 18 Agustus 2015, Bank BRI telah menyalurkan KUR (realisasi kumulatif) sebesar Rp 16,2 triliun kepada lebih dari 920 pelaku usaha yang tersebar secara merata di seluruh pelosok Tanah Air.

Untuk penyaluran kredit di segmen korporasi non-Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tercatat tumbuh sebesar 31,5 persen yoy menjadi Rp 75,1 triliun. Kemudian untuk penyaluran kredit di segmen konsumer tumbuh sebesar 9,8 persen yoy menjadi sebesar Rp 88,5 triliun.

Dari sisi funding atau penghimpunan dana, dana pihak ketiga (DPK) Bank BRI tercatat tumbuh sebesar 7,1 persen dari Rp 600,4 triliun pada 2014 menjadi sebesar Rp 642,8 triliun pada 2015. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari dukungan kegiatan-kegiatan pemasaran yang telah dilakukan, pengembangan jaringan unit kerja maupun electronic channel, dan pengembangan fitur produk simpanan.

Tak hanya itu, Bank BRI juga berhasil mempertahankan posisi neraca yang solid dengan posisi likuiditas dan permodalan serta rasio profitabilitas yang relatif stabil. Rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di level yang rendah, NPL netto tercatat sebesar 0,5 persen dan NPL gross sebesar 2,0 persen dengan NPL coverage ratio sebesar 151,1 persen. c37, ed: Ichsan Emrald Alamsyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement