Selasa 21 Apr 2015 17:31 WIB

Kementan Berikan 280 Alsintan ke Oku Timur

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, OKU TIMUR — Untuk mencapai program swasembada beras di seluruh Indonesia yang dicanangkan pemerintah pada 2017, Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan sekitar 280 alat mesin pertanian (alsintan) kepada Kabupaten Oku Timur, Sumatra Selatan. Bantuan yang berupa traktor, pompa air, rice transplanter (mesin penanan padi), combine harvester (mesin panen), corn seller (pemipil jagung) tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kepada bupati Oku Timur di Desa Talang Giring, Madang Suku II, Oku Timur, Senin (20/4).

Mentan mengatakan, dalam menyukseskan program swasembada beras, perhatian terhadap perbaikan infrastruktur menjadi hal yang terpenting. Sebabnya, selama ini kendala dalam program swasembada pertanian adalah persoalan infrastruktur.

“Kita fokus terhadap irigasinya, distribusi pupuk, benih, alsintan, dan penyuluh. Lima hal ini yang konsisten akan kita benahi,” kata Amran.

Mentan menyebutkan, pertanian di Oku Timur menjadi salah satu penyumbang besar swasembada beras di Sumatra Selatan. Karenanya, dia berharap, perbaikan infrastruktur dapat mendorong tercapainya swasembada beras di provinsi tersebut.

Selain memberikan bantuan alsintan, Kementan juga mulai mencanangkan penanaman padi IP 200 di daerah irigasi Muncak Kabau, Madang Suku II, Oku Timur. Selama ini daerah tersebut hanya melakukan sekali tanam dalam setahun. Bersama dengan Pangdam II Sriwijaya dan Bupati Oku Timur, Mentan juga secara simbolis melakukan penanaman padi IP 200 untuk lahan yang akan ditingkatkan produksinya seluas 5.892 hektare.

“Kita tambahkan produksinya untuk menyelesaikan swasembada beras di Sumsel,” ujar Mentan.

Bupati Oku Timur Herman Deru mengatakan, bantuan alsintan menjadi salah satu kunci berhasilnya swasembada beras di Sumsel. Dengan kemampuan realisasi sekitar 820 ribu ton gabah kering panen (GKP) pada 2014, Herman meyakini, bantuan alsintan dan penanaman IP 200 dapat membantu target sasaran padi 2015 sebanyak 930 ribu ton GKP.

“Pada 2016 kami menargetkan satu juta ton. Ini penghargaan buat kami. Bukan nilai nominalnya, tapi menunjukkan pemerintah saat ini serius dan berkonsentrasi demi ketahanan pangan,” ujarnya.

Ia melanjutkan, daerah Mencak Kabau selama ini menjadi daerah yang paling sedikit menghasilkan padi di Oku Timur. Penyebabnya, sarana irigasi di wilayah ini belum berjalan baik sebelum dibangunnya daerah irigasi komering seluas 6.021 hektare.

“Saat daerah lain ada yang dua kali tiga kali, tapi wilayah ini baru sekali. Ini buat semangat pertanian di sini karena infrastruktrur sudah dibangun. Sejak awal tanam IP 200 ini harus terjamin air,” ujarnya. rep: Fauziah Mursid ed: Eh Ismail

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement