Jumat 26 Sep 2014 16:39 WIB

Terminal LNG Tanjung Benoa Beroperasi 2016

Red:

JAKARTA — PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertagas Niaga, akan menuntaskan pembangunan fasilitas terminal penerima gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) receiving terminal di Tanjung Benoa, Bali, pada 2016.

"Saat ini, pembangunan sudah dimulai, ditargetkan rampung dalam dua tahun ke depan. Pasokan LNG itu untuk memenuhi memasok kebutuhan pembangkit listrik di kawasan Bali," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan usai menggelar rapat pimpinan Kementerian BUMN di Jakarta, Kamis (25/9).

Menurut Dahlan, pembangunan terminal penampung LNG akan menjadi sumber energi bagi pembangkit listrik tenaga gas milik anak usaha PT PLN (Persero), PT Indonesia Power. Ia menjelaskan bahwa terminal penampung LNG itu akan dibangun bertahap melalui kerja sama dengan PT Pelindo III (Persero). "Terminal penampung darat dibangun di tanah milik Pelindo III. Sambil menunggu penyelesaiannya (darat) maka akan disewa terminal terapung LNG di atas laut," ujar Dahlan.

Adapun kebutuhan gas untuk kawasan Tanjung Benoa diperkirakan mencapai 50 mmbtu. "Sumber pasokan gas dipastikan dari lapangan Bontang. Tetapi, juga bisa dipasok oleh pihak swasta, misalnya dari lapangan Sengkang," katanya.

Dana pembangunan pembangunan terminal LNG tersebut sepenuhnya dibiayai oleh Pertamina. "Saya lupa investasinya. Nilainya tidak masalah karena Pertamina pasti sanggup membiayainya. Yang penting bagaimana pasokan gas dapat diatasi," ujar Dahlan.

Mantan direktur utama PT PLN ini menambahkan, proyek tersebut merupakan sinergi antar-BUMN, yaitu Pertamina, PLN, dan Pelindo dalam rangka mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM). "Sayang, kalau masih menggunakan BBM. Bagaimana caranya bisa segera beralih ke LNG, ya sementara sewa dulu hanya untuk satu tahun," katanya menjelaskan.

PLN secara bertahap mulai mengurangi ketergantungannya terhadap pemakaian BBM untuk mengoperasikan pembangkit listrik mereka. Pemakaian BBM akan dialihkan ke batu bara dan gas.

Sampai semester I 2014, konsumsi BBM PLN sudah mencapai 3,7 juta kiloliter atau 58 persen dari target sampai akhir tahun sebesar 6,4 juta kiloliter.

Selain itu, pemakaian gas sepanjang enam bulan pertama 2014 mencapai 221 tbtu dengan target sampai akhir tahun sebesar 450 tbtu atau lebih tinggi dari rencana awal 431 tbtu. Pada 2013 pemakaian BBM pembangkit tercatat 7,4 juta kiloliter dan gas 410 tbtu. antara ed: nidia zuraya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement