Selasa 07 Jul 2015 14:00 WIB

Cipali Kembali Makan Korban

Red:

MAJALENGKA--Kecelakaan maut kembali terjadi di ruas jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 178, Senin (6/7). Enam orang dinyatakan tewas akibat kecelakaan tersebut.

Kecelakaan terjadi antara sebuah mobil Daihatsu Grand Max bernopol E 1720 MF yang menabrak sebuah truk yang sedang terparkir di bahu jalan. Kecelakaan bermula ketika mobil Grand Max yang ditumpangi 11 orang itu datang dari arah Jakarta menuju Cirebon dengan kecepatan tinggi.

Saat tiba di KM 178 atau masuk wilayah Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, mobil tersebut tiba-tiba menabrak sebuah truk yang terparkir di bahu jalan.

Mobil Grand Max itu kemudian oleng dan terguling ke tengah tol. Sesaat setelah kejadian tersebut, dari dalam kendaraan muncul kobaran api.

''Dari data yang diperoleh, ada enam orang tewas dan lima orang mengalami luka serius karena terbakar,'' kata Kanit Polisi Jalan Raya (PJR) Tol Cipali Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat (Jabar) AKP M Taufik, didampingi Kasat Lantas Polres Majalengka AKP Rezkhy Satya Dewanto, Senin (6/7) malam.

Rezkhy menambahkan, dari enam orang tewas itu, tiga di antaranya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Sedangkan, tiga orang lainnya tewas terbakar. ''Para korban dibawa ke sejumlah rumah sakit,'' kata Rezkhy. Adapun, sejumlah rumah sakit itu, yakni Rumah Sakit Arjawinangun Cirebon dan RS Mitra Plumbon Cirebon.

Untuk penyebab kecelakaan, hingga kini masih diselidiki. Petugas pun terus berupaya mengevakuasi kendaraan yang terbakar di jalur tersebut.

Sehari sebelumnya, Ahad (5/7) dini hari, kecelakan juga terjadi di tol itu. Tabrakan terjadi di KM 151 Kabupaten Majalengka melibatkan sebuah minibus Isuzu Panther dan truk. Akibat kecelakaan itu, dua korban tewas, dua luka berat, dan satu luka ringan.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengungkapkan, ada sejumlah kekurangan yang dimiliki jalan Tol Cipali. Contohnya, jumlah rambu lalu lintas dan penerangan jalan umum (PJU) yang masih minim. "Padahal, fasilitas-fasilitas pendukung sangat dibutuhkan pengguna tol demi meminimalkan kecelakaan. Beberapa rambu perlu ditambah, PJU-nya juga," ujar dia.

Keberadaan rambu lalu lintas dan PJU itu diperlukan untuk mengingatkan pengendara, seperti soal batas kecepatan kendaraan dan rambu interchance, agar pengendara tidak tersesat. Terlebih, Tol Cipali hanya memiliki enam pintu gerbang keluar, yakni Cikopo, Subang, Cikedung, Kertajati, Palimanan, dan Sumberjaya. Jarak antargerbang berkisar 20 kilometer. "Selain soal rambu, yang menjadi catatan adalah jumlah JPU yang masih terbatas sehingga wajar banyak terjadi kecelakaan," kata dia saat kunjungan kerja ke Tol Cipali, Jumat (3/7).

Dia pun meminta warga yang melintas di jalan Tol Cipali untuk mewaspadai keberadaan sejumlah hewan liar, seperti musang dan babi hutan. "Kecelakaan yang dialami pengendara katanya juga disebabkan oleh hewan yang melintas di jalan tol tersebut, seperti musang dan babi hutan," ujarnya.

Jasa Raharja memasang puluhan spanduk pesan keselamatan di sepanjang ruas Tol Cipali. Spanduk itu untuk mengingatkan para pengemudi pada musim mudik dan balik Lebaran 2015. "Ada sekitar 60 spanduk di ruas Tol Cipali, intinya mengimbau agar pengemudi berhati-hati karena kemungkinan sebagian besar baru sekali itu melintasi Cipali," kata Kepala Kanwil Jasa Raharja Jabar Edi Supriadi.

Ia menyebutkan, pemasangan spanduk imbauan keselamatan itu dilakukan di jembatan penyeberangan atau di beberapa titik strategis yang bisa mengingatkan para pengemudi. Edi mengungkapkan, imbauan keselamatan di Tol Cipali perlu diintensifkan sejak dari gerbang masuk. Menurut dia, para pengemudi rata-rata baru menggunakan tol itu sehingga tidak tahu medan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement