Ahad 10 Jan 2016 13:00 WIB

Dari Rakyat Indonesia untuk Palestina

Red: operator
Palestina
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Palestina

REPUBLIKA.CO.ID,Dari Rakyat Indonesia untuk Palestina

AHMAD FIKRI NOOR 

Dana pembangunan RSI Gaza seluruhnya berasal dari rakyat Indonesia.

JAKARTA -- Perjuangan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dan relawan Indonesia selama enam tahun untuk membangun Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, Palestina, berbuah manis. Sabtu (9/1) malam, MER-C secara resmi me nyerahkan RSI Gaza hasil sumbangan rakyat Indonesia kepada Pemerintah Palestina di Theater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

RSI Gaza merupakan sumbangsih nyata masyarakat Indonesia kepada rakyat Palestina, khususnya yang berada di Jalur Gaza. "Inilah persembahan rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina," ujar Ketua Presidium MER-C Henry Hidayatullah dalam sambutannya pada acara Penyerahan Simbolis RSI Gaza yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Kesehatan Palestina Jawad Awwad.

Menurut Henry, seluruh relawan dalam pembangunan RSI Gaza adalah anak bangsa yang rela meninggalkan sanak keluarga dan tinggal di wilayah yang berisiko tinggi. RSI Gaza secara resmi telah beroperasi sejak Ahad (27/12). Menurut Henry, MER-C mempertahankan nama RSI Gaza dengan bahasa Indonesia untuk menjaga keindonesiaannya.

"Masyarakat Gaza kenal rumah sakit itu dengan nama mustasyfa Indonesia. Ada nama Indonesia di sana," ungkapnya. RSI Gaza, kata Henry, adalah saksi sejarah tentang keadilan dan persaudaraan. Menurut dia, RSI Gaza merupakan kepedulian rakyat Indonesia dari yang miskin sampai kaya.

RSI Gaza dilengkapi dengan peralatan medis canggih dengan kualitas terbaik. Total dana pembangunan RSI Gaza mencapai Rp 126 miliar dan seluruhnya berasal dari sumbangsih rakyat Indonesia. "Total dana semua berasal dari rakyat Indonesia. Tidak ada dana asing," tutur Henry.

Masyarakat yang berkontribusi dalam pembangunan RSI Gaza, kata dia, terdiri atas berbagai kalangan.

Mulai dari sopir bajaj, pelajar, hingga kalangan artis dan pejabat. "Ini adalah bentuk kepedulian masyarakat Indonesia pada kemerdekaan Palestina. Seperti apa yang telah rakyat Palestina lakukan dalam membela kemerdekaan Indonesia," tegasnya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengapresiasi upaya MER-C yang telah menggalang pembangunan RSI Gaza. "Atas nama pemerintah, kami memberi penghargaan tinggi (kepada MER-C) karena telah berinisiatif luar biasa bahkan mendahului pemerintah," ujar JK dalam sambutannya.

Menurut JK, RSI Gaza adalah upaya kepedulian masyarakat Indonesia kepada masyarakat Palestina.

Dengan dukungan masyarakat yang kuat, kata Wapres, terbukti sebuah niat baik dapat terwujud. Ia menegaskan, keberanian para relawan dan sumbangsih masyarakat adalah prestasi besar. Hal itu akan diingat tak hanya oleh masyarakat Gaza, tapi juga masyarakat dunia.

JK menilai, masyarakat Indonesia mampu menyisihkan penghasilan untuk membantu saudaranya yang membutuhkan meski kondisi di Indonesia juga masih cukup sulit.

"Memang negeri ini masih butuh rumah sakit, tapi ada yang lebih membutuhkan," cetusnya.

Wapres meyakinkan bahwa Indonesia siap membantu persoalan Palestina. Ia mengingatkan, kunci ke - merdekaan Palestina adalah persatuan faksi-faksi yang ada. Ia pun mendorong agar Palestina dapat bersatu dan mewujudkan terciptanya kemerdekaan. 

Pembangunan RSI Gaza dimulai sejak Januari 2009. Kala itu, MER- C dan Menteri Kesehatan Palestina menandatangani nota kesepahaman pembangunan rumah sakit tersebut.

Keberadaan RSI diharapkan dapat membantu menangani pasien yang mengalami trauma fisik dan merehabilitasi mereka sehingga bisa mandiri dan beraktivitas kembali.

Pembangunan RSI Gaza tidak mulus. Instabilitas politik, ketegangan Palestina-Israel, dan blokade Jalur Gaza menjadi halangan pembangunan. Bahkan, pesawat tempur Israel sempat menembakkan puluhan peluru kendali di sekitar RSI Gaza yang terletak di Bayt Lahiya. (ed:heri ruslan)

Rp 126 M 

1,6 hektare Luas tanah RSI 

9.600 meter Luas bangunan Total 

RSI GAZA 

Januari 2009: Ide pembangunan dicetuskan 

Mei 2011: Pembangunan dimulai 

Medio 2014: Pembangunan gedung selesai 

November 2014: Pengadaan alat 

Desember 2015: Mulai beroperasi 

Januari 2016: Penyerahan simbolis 

Ruang `Pembaca Republika' di RSI Gaza 

Harian Republika diabadikan sebagai salah satu nama ruangan di Rumah Sakit Indonesia (RSI) Gaza, Palestina. Ruangan itu bernama "Pembaca Republika".

Republika melalui sumbangan para pembaca turut menyumbang Rp 1 miliar untuk pembangunan rumah sakit yang berlokasi di Bayt Lahiya, Gaza Utara, itu.

Presidium MER-C Arief Rachman mengungkapkan, penggunaan nama tersebut sebagai bentuk penghargaan atas donasi pembaca Republika dalam pembangunan RSI Gaza.

"Donasi pembaca Republika adalah sumbangan yang termasuk paling awal dan membantu memperkuat proses pembangunan RSI Gaza," ujar Arief, Sabtu (9/1).

Sumbangan pembaca Republika diserahkan langsung oleh Pemimpin Redaksi Republika Nasihin Masa kepada Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad pada 17 Juni 2013. 

Ruang "Pembaca Republika" adalah ruang perawatan pasien. 

(ahmad fikri noor, ed: heri ruslan)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement