Selasa 22 Dec 2015 12:00 WIB

KPK akan Perbanyak Tangkap Tangan

Red:
KPK
Foto: i-net
KPK

JAKARTA -- Presiden Joko Widodo resmi melantik lima komisioner baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (21/12). Tim panitia yang menyeleksi para komisioner terpilih tersebut berpesan agar mereka tak justru melemahkan KPK seperti yang dikhawatirkan sebagian pihak.

"Saya mewanti-wanti agar jangan sampai KPK di tangan mereka menjadi lemah," kata mantan anggota panitia seleksi, Yenti Ganarsih, selepas pelantikan di Istana Negara, kemarin. Dia berharap, visi-misi yang mereka jabarkan pada saat seleksi benar-benar direalisasikan.

Di antara pimpinan yang dilantik tersebut adalah Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Agus Rahardjo, hakim ad hoc Pengadilan Tipikor Jakarta Alexander Marwata, dosen Universitas Hasanuddin Laode M Syarif, staf ahli kepala BIN Saut Situmorang, dan perwira Polri Brigjen Basaria Panjaitan. Agus Rahardjo yang terpilih oleh DPR sebagai ketua KPK di antara para pimpinan tersebut.

Para pimpinan yang dipilih Komisi III DPR pekan lalu itu sempat diragukan komitmennya memberantas korupsi oleh para aktivis antikorupsi. Pasalnya, pemaparan mereka dalam seleksi dan uji kelayakan di DPR terkesan sejalan dengan upaya merevisi Undang-Undang KPK dan mengubah arah KPK lebih pada pencegahan.

Para pimpinan KPK langsung dipanggil menghadap Presiden Joko Widodo seusai pelantikan kemarin. Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyebut, Presiden meminta mereka langsung berkoordinasi dengan internal KPK untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru. "Bagi pimpinan baru tidak ada waktu lagi untuk berleha-leha," ujarnya.

Pramono melanjutkan, kendati sudah memasuki masa libur akhir tahun, KPK diperintahkan untuk langsung fokus bekerja dan beradaptasi dengan prosedur yang ada di KPK. Sebab, KPK memiliki cara kerja yang berbeda dengan institusi lain.

Pemerintah berharap, lima pimpinan baru yang telah dipilih DPR tersebut dapat memenuhi harapan publik yang ingin agar pemberantasan dan pencegahan korupsi di Tanah Air ditegakkan.  Dia juga menjanjikan pemerintah akan terus mendukung tegak berdirinya KPK.

Selepas pelantikan, Agus Rahardjo menyangkal tudingan. Ia menginginkan, di bawah kepemimpinannya, KPK justru lebih kerap melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Ia menyatakan kagum dengan salah satu mekanisme kerja KPK yang banyak menjerat koruptor tersebut.

Agus bercita-cita, KPK bisa lebih banyak menangkap koruptor dengan operasi-operasi tangkap tangan tersebut.  "Kalau bisa nanti diperluas," ujar Agus.

Ia menegaskan, siap menerima semua risiko atas jabatannya yang baru ia emban. Agus menyatakan tidak gentar bila harus menghadapi upaya-upaya kriminalisasi seperti pimpinan-pimpinan KPK terdahulu. "Itu adalah risiko jabatan yang harus saya terima, tentu tidak perlu gentar," kata Agus

Agus menambahkan, setelah para pimpinan resmi dilantik,  seluruh komisioner KPK yang baru akan melakukan koordinasi internal. Selain itu, kata Agus, komisioner KPK juga akan melakukan sinergi dengan lembaga penegak hukum lainnya. "Sinergi dengan lembaga lain akan ditingkatkan dan diperbaiki," ujarnya.

Sementara itu, wakil ketua KPK terdahulu, Zulkarnain, berharap para pimpinan baru KPK dapat melanjutkan kinerja yang sudah dibangun pimpinan periode sebelumnya. "Kami harap ada upaya kelanjutan pemberantasan korupsi, apa yang sudah dilakukan di periode kami terus dilakukan dan ditingkatkan," kata Zulkarnain di gedung KPK.

Zulkarnain mengatakan siap membantu para pimpinan baru KPK. Selain itu, ia ingin pencegahan dan penindakan korupsi menjadi prioritas para pimpinan baru KPK.

Mantan plt wakil ketua KPK Johan Budi mengingatkan, para pimpinan KPK yang baru memiliki banyak pekerjaan rumah. "Kami berpesan, pegawai KPK mendukung pimpinan yang baru. Tentu tanpa dukungan pegawai KPK, pimpinan KPK tak akan maksimal," kata Johan. n c20 ed: fitriyan zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement