Rabu 29 Apr 2015 16:00 WIB

Tulus, Ikhlas, dan Penuh Cinta

Red:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Christine Hakim, Obin, Sarah Sechan, Mira Lesmana, Nia Zulkarnaen, Najwa Shihab, Becky Tumewu, Dewi Lestari, Maya Hasan, dan Bunga Citra Lestari adalah para perempuan yang telah dikenal kiprahnya oleh masyarakat. Dengan bekal kemampuan diri, mereka mampu menunjukkan prestasi yang mengundang decak kagum banyak orang.

Seperti Nia Zulkarnaen yang mengaku mendapat kebebasan berekspresi melalui film-film yang ia buat. "Bagiku, film merupakan media penyampai pesan yang begitu hebat. Bisa memberi motivasi ke banyak orang dan bahkan membuat banyak orang bahagia," ujar Nia.

Wanita berusia 44 tahun itu pun merasa bersyukur atas penghargaan yang diberikan padanya. Nia juga berpesan bahwa sebagai wanita Indonesia, kita harus kuat, mandiri, dan tetap semangat. Kebebasan berekspresi melalui film juga dirasakan oleh Mira Lesmana. Produser yang terkenal melalui film-film ternama, seperti Ada Apa Dengan Cinta, Petualangan Sherina, dan banyak lainnya ini mengungkapkan bahwa dirinya amat ekspresif atas segala sesuatu.

Melalui film, wanita berusia 50 tahun ini mencoba mengekpresikan apa saja yang ia rasakan. "Dalam karya yang saya hasilkan, saya mencoba mengekspresikan apa yang saya rasakan dan apa yang saya khawatirkan dari lingkungan sekitar dan saya rasa itu tercermin dari film-film yang sudah saya produksi," ujar Mira.

Ekspresi melalui karya-karya juga dilakukan oleh Maya Hasan, pemain harpa. Dengan memainkan alat musik favoritnya ini, Maya merasa dapat mengeluarkan ekspresi cantik, seksi, dan percaya diri di waktu yang sama.

Baginya, berkarya di bidang musik seperti yang wanita berusia 43 tahun ini tekuni adalah hal yang sangat baik yang dapat ia lakukan untuk Indonesia. Begitupun dengan para perempuan lain yang menghasilkan karya-karya di bidang lain.

Dewi Lestari, sebagai seorang penulis, penyanyi, dan pencipta lagu, juga mengatakan kebebasan berekspresi yang ada pada dirinya dituangkan melalui karya-karya di bidang yang ia tekuni.

Baginya, menjadi ekspresif adalah menjadi sensitif dan peka dalam melihat sesuatu yang biasa menjadi tidak biasa. "Kita harus mengekspresikan diri sebebas-bebasnya dan tantang diri kamu dengan apa yang paling baik yang bisa kamu lakukan," ujar Dewi.

Tidak hanya melalui karya, ekspresi dapat diungkapkan melalui tutur kata dan sifat-sifat baik yang ada dalam diri seseorang, khususnya para perempuan. Seperti yang dilakukan oleh Becky Tumewu. Melalui ketulusan dalam bersikap, ia mengaku dapat berekspresi secara leluasa.

"Segala hal yang terjadi harus dilakukan secara tulus. Dengan demikian kita dapat berekspresi dengan baik dan mengenalkan diri secara baik kepada orang-orang di luar," ujar perempuan yang berprofesi sebagai presenter ini.

Selain ketulusan, kejujuran menurut Sarah Sechan juga menjadi hal utama yang harus dilakukan semua orang. Para wanita yang jujur, menurutnya, dapat mengenalkan diri secara baik kepada orang-orang di sekitarnya sehingga lebih mudah untuk mengekspresikan diri mereka.

Najwa Shihab sebagai jurnalis televisi mengatakan, perempuan tak memiliki alasan untuk tidak percaya diri menghadapi dunia luar. "Kita harus berani berbicara untuk mengungkapkan segala sesuatu, khususnya fakta-fakta."

Christine Hakim juga mengatakan, sebagai seorang aktris, ia terus berupaya agar memiliki kebersihan hati dan pikiran. Dengan demikian, hal-hal positif pasti terpancar dari dalam diri seseorang. "Dan, lakukan semua dengan cinta. Jika sudah begitu, semua yang positif akan datang," papar perempuan berusia 58 tahun itu.

Pada akhirnya, ekspresif dalam berkomunikasi menjadi hal utama bagi seseorang khususnya para perempuan untuk bisa percaya diri. Dengan begitu, kita tanpa ragu dan secara luas dapat mudah berbicara mengenai berbagai hal yang memberi pesan positif pada banyak orang. ed: Endah Hapsari

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement