Selasa 22 Jul 2014 12:00 WIB

OJK: Sosialisasi MEA Masih Kurang

Red:

JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai pemahaman publik Indonesia atas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) masih rendah dibandingkan negara-negara lain. Berdasarkan survei Sekretariat ASEAN, OJK menyatakan rata-rata pemahaman publik atas MEA mencapai 76 persen dan Indonesia masih di bawah itu.

Direktur Internasional OJK Triyono mengatakan, kurangnya pemahaman atas MEA ini terkait masih belum intensnya sosialisasi MEA di masyarakat. "Ini tantangan kita, bagaimana meningkatkan pemahaman publik atas pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN," kata Triyono di Jakarta, Senin (21/7).

Publik di Indonesia, ia mengungkapkan, masih belum memahami secara menyeluruh implementasi dan dampak liberalisasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara ini. Padahal, negara-negara lain, seperti Thailand, telah melakukan berbagai upaya untuk menghadapi pasar tunggal ASEAN itu.

Triyono memberi contoh bahwa saat ini rakyat Thailand sudah mulai belajar bahasa Indonesia. Pemerintah dan rakyat Thailand melihat celah lebar dari sektor pariwisata, terutama dari turis-turis Indonesia.

Di jalan-jalan utama di Ibu Kota Negeri Gajah Putih itu, kata Triyono, baliho dan umbul-umbul menyambut MEA sudah terpasang. Hal sama terjadi di negeri jiran Singapura yang telah menyiapkan sambutan khusus bagi MEA, terutama di sektor pariwisata, yakni mereka membidik wisatawan Indonesia.

Pada Desember 2015 kawasan perdagangan bebas mulai resmi diberlakukan di Asia Tenggara. Untuk tahap pertama, ada 12 sektor yang dibebaskan dalam MEA, terdiri atas lima sektor jasa dan tujuh sektor perdagangan dan industri.

Sektor jasa terdiri atas transportasi udara, pelayanan kesehatan, e-commerce, pariwisata, dan jasa logistik. Untuk perdagangan dan industri, terdiri atas produk berbasis pertanian, elektronik, perikanan, karet, tekstil, otomotif, dan kayu.

Triyono mengatakan bahwa sektor asuransi dan keuangan nonperbankan juga diberlakukan mulai tahun 2015, sedangkan industri perbankan baru pada 2020. OJK optimistis Indonesia bisa berperan besar pada pasar bebas ASEAN. 

rep:elba damhuri/antara ed: zaky al hamzah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement