Senin 02 May 2016 14:00 WIB

Darmin: Berikan Data Rinci kepada BPS

Red:

Foto : Republika/ Tahta Aidilla  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) di tingkat pusat dan daerah telah memulai pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016 pada Ahad (1/5). Kegiatan ini akan diselenggarakan hingga 31 Mei.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta semua pihak untuk turut menyukseskan Sensus Ekonomi 2016. Secara khusus, Darmin meminta kepada pengusaha dengan skala usaha kecil hingga besar untuk memberikan data secara rinci kepada petugas BPS.

Sebab, Sensus Ekonomi merupakan kewajiban yang harus diikuti responden. Jika responden tidak memberikan data maka hal ini berlanjut ke ranah hukum.

"Dalam sensus ini, jangan ada pengusaha yang berbelit-belit, hingga tidak dilakukan sensus. Ini kewajiban dan ada undang-undangnya," ujar Darmin di Jakarta, Ahad (1/5). Darmin menjelaskan, Sensus Ekonomi 2016 bakal memperbarui semua informasi mengenai jumlah usaha berbagai sektor.

Dimulai dari usaha besar, rumah tangga, berbasis daring, dan usaha-usaha lainnya. "Secara global, makro, kita kan perlu tahu perkembangan jumlah usaha di berbagai sektor di Indonesia dibandingkan sensus yang lalu," kata Darmin.

 

Menurut Darmin, Sensus Ekonomi digelar 10 tahun sekali lantaran dalam rentang waktu tersebut banyak perubahan yang terjadi dalam perekonomian. Semisal, kehadiran banyak usaha baru di bidang daring yang sedang marak.

Tak dapat dimungkiri, hal-hal tersebut turut memengaruhi dinamika dan perkembangan perekonomian Indonesia. Sensus Ekonomi, lanjut Darmin, nantinya akan menjadi salah satu aspek untuk penghitungan produk domestik bruto (PDB).

"Kita bisa tahu apa yang bisa dilakukan di tahun-tahun mendatang," ujar Darmin. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, Sensus Ekonomi 2016 mencakup lebih banyak sektor dibanding Sensus Ekonomi 2006. Jika sepuluh tahun silam hanya melibatkan sembilan sektor maka tahun ini jumlahnya meningkat hampir dua kali lipat menjadi 17 sektor.

Hal ini disebabkan banyak jasa di sektor usaha yang terus berkembang. "Kita bisa tahu semua pemain jasa ekonomi baru seperti pemain online/ jumlahnya. Omzetnya juga kita akan tahu," kata Sasmito.

Data ini, lanjut Sasmito, nantinya akan dipaparkan pertama kali oleh Presiden Joko Widodo pada pertengahan Agustus 2016. Tapi, data tersebut masih bersifat global.

"Pada 2017 data tersebut akan diperinci, sehingga kita ketahui betul bagaimana perkembangan perekonomian Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir," ujarnya.

Kesiapan daerah

BPS daerah di seluruh Indonesia telah siap untuk melaksanakan Sensus Ekonomi 2016. Sebanyak ribuan petugas disiapkan untuk menyukseskan kegiatan yang dihelat setiap 10 tahun sekali tersebut.

Kepala BPS Kota Bogor Budi Hardiyono menjelaskan, BPS Kota Bogor mengerahkan 1.354 pencacah sensus lengkap (PCL), 454 pengawas/pemeriksa sensus lengkap (PML), lima koordinator lapangan, dan enam koordinator sensus kecamatan (koseka). Mereka akan turun ke lapangan melakukan pendataan ekonomi dengan sasaran seluruh masyarakat, pelaku usaha, dan instansi lainnya.

"Pada pelaksanaan sensus ekonomi kali ini, kami meminta kesediaan masyarakat maupun pelaku usaha untuk menyediakan waktunya menerima petugas sensus, dan memberikan data sejujur-jujurnya," ujarnya.

BPS Deliserdang, Sumatra Utara, menyiapkan 2.388 petugas yang akan melakukan Sensus Ekonomi 2016. "Kita harap, pelaksanaannya berjalan dengan baik sesuai dengan harapan," kata Kepala BPS Deliserdang Tuti Hidayati.

Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mengajak masyarakat untuk turut menyukseskan Sensus Ekonomi 2016. "Karena peran serta masyarakat juga sangat dibutuhkan untuk suksesnya pelaksanaan program pemerintah itu," ujarnya.

 

Untuk itu, Dzulmi mengimbau kepada seluruh warga Kota Medan agar tidak ragu-ragu untuk memberikan data yang diminta petugas sensus. Sebab, data yang diberikan tersebut dipastikan terjamin kerahasiannya.

Selain itu, data tersebut dapat digunakan pemerintah untuk memetakan ekonomi kerakyatan. Tujuan sensus ekonomi itu digelar untuk mendapatkan kondisi dan struktur perekonomian di Sumatra Utara di lapangan. rep: Debbie Sutrisno  antara ed: Muhammad Iqbal

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement