Rabu 11 Nov 2015 13:00 WIB

Kapal Sapi Pertama Beroperasi

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Kapal Sapi Pertama Beroperasi 


Penantian bertahun-tahun itu berakhir sudah. Bertempat di galangan kapal PT Adi Luhung Sarana Segara Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Selasa (10/11) siang, Presiden Joko Widodo meresmikan kapal khusus pengangkut sapi. Kapal itu bernama KM Camara Nusantara I.  

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengungkapkan sebuah catatan menarik perihal kapal tersebut. "Kapal ternak ini pertama yang pernah dijalankan dan dibuat di Indonesia," ujar Jonan seperti dilansir kantor berita Antara, Selasa (10/11). Menurut Jonan, KM Camara Nusantara I dapat membawa 500 ekor sapi dengan trayek yang dilayani meliputi Kupang-Bima-Tanjung Perak -Tanjung Emas-Bima-Kupang.

Selain berkapasitas besar, kapal ini juga memiliki standar internasional di sisi interior.  Tujuannya tentu agar kondisi sapi tetap terjaga sepanjang perjalanan. "Kapal itu harus menjamin ternak tidak boleh stres, tertekan, dan diberi ruang gerak," kata Jonan.  

Tatkala memberikan arahan, Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa gembira dengan kehadiran kapal khusus pengangkut sapi. Diharapkan, distribusi sapi dari sentra produksi ke sentra konsumsi berjalan lebih cepat. "Kita harapkan arus barang dan ternak dari lokasi provinsi bisa dipasarkan ke kota yang membutuhkan. Ini yang kita targetkan agar satu persatu bisa diselesaikan," ujarnya.  

Presiden menyebut bahwa kekalahan produk-produk Indonesia, tak terkecuali daging sapi, disebabkan oleh tingginya biaya angkutan. Mantan gubernur DKI Jakarta ini kemudian mengambil contoh daging sapi yang berasal dari sapi Australia. "Sapi Australia bisa bersaing karena harga transportasi murah sekali," katanya.

Kapal perintis

Selain kapal khusus pengangkut sapi, turut diresmikan pula sejumlah kapal perintis, antara lain, kapal perintis Tipe 750 DWT, KM Sabuk Nusantara 56, kapal perintis Tipe 750 DWT, dan KM Sabuk Nusantara 55. Presiden menyebut kapal-kapal ini bertujuan menopang program tol laut yang menjadi salah satu prioritas pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Sesuai dengan target, kapal yang menghubungkan antarpulau disebut tol laut. Satu demi satu sudah diresmikan," ujarnya.  

Tidak sampai di situ. Presiden mengungkapkan, Kementerian Perhubungan telah memesan 200 kapal pada tahun ini. Kemudian untuk tahun depan tercatat 160 kapal yang dipesan. Sehingga, distribusi logistik nasional dapat berjalan dengan baik. 

"Harga-harga juga turun karena menggunakan angkutan laut murah," katanya. Sebagai gambaran, menurut Presiden, di Puncak Jayawijaya, Papua, harga semen per sak adalah Rp 2,2 juta karena manajemen distribusi logistik belum tertata dengan baik. Mulai saat ini, telah ada kapal dari wilayah barat ke timur dengan jadwal yang sudah pasti untuk memudahkan distribusi logistik. ed: muhammad iqbal 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement