Kamis 09 Oct 2014 15:55 WIB

Dubes Kuasai Lobi Ekonomi

Red: operator

JAKARTA — Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) berkeinginan untuk terus mendorong ekspor Indonesia. Salah satu upaya yang akan ditempuh Jokowi adalah dengan memanfaatkan keahilian diplomasi yang dimiliki para duta besar (dubes) Indonesia di luar negeri.

Menurut Jokowi, ia akan mendorong para dubes Indonesia untuk bisa menguasai diplomasi ekonomi dan perdagangan. "Jadi, mereka juga harus bisa berdiplomasi guna meningkatkan perekonomian. Produk ekspor kita perlu dipacu lagi dan harus lebih berkualitas sehingga dapat terus bertumbuh," ujarnya saat ditemui dalam acara Trade Expo Indonesia (TEI) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (8/10).

Jokowi juga menilai penting bagi Pemerintah Indonesia ke depan gencar melalui kegiatan promosi dagang ke luar negeri. Pelaku usaha di dalam negeri diharapkan agar tidak malu-malu melakukan penetrasi pasar ke luar negeri. "Perlu lebih banyak lagi promosi-promosi, tidak hanya di kita, tapi juga di luar. Artinya, kita menyerang pasar, menyerang negara-negara yang ingin kita masuki sehingga semua produk kita segera sampai ke sana," paparnya.

Saat ini, ungkap Jokowi, ekspor Indonesia masih mengandalkan bahan baku mentah, seperti biji kopi, karet, dan kayu. Padahal, bila material tersebut diolah menjadi produk setengah jadi atau produk jadi, nilai jualnya akan turut naik juga. "Ini harus mulai diubah. Harus ada proses pengolahan di dalam negeri supaya ada nilai tambah," kata dia.

Karena itu, lanjut Jokowi, jika sudah resmi dilantik menjadi presiden, pemerintahannya akan fokus mendorong produk-produk Indonesia untuk naik level. "Dari bahan baku ke produk setengah jadi. Yang sudah setengah jadi, naik tingkat ke barang jadi," ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan menargetkan nilai transaksi pada TEI 2014 tumbuh 14 persen dari tahun lalu. Nilai transaksi tersebut ditaksir mencapai 800 juta dolar AS. Selain nilai transaksi, buyers yang dirangkul diharapkan juga meningkat.

rep:ita nina winarsih/halimatus sa'diyah ed: nidia zuraya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement