Selasa 16 Sep 2014 14:30 WIB

Pedagang Makanan Beralih ke Gas Subsidi

Red:

JAKARTA -- Kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilogram (kg) sebesar Rp 1.500 per kg membuat sejumlah pedagang makanan beralih ke gas subsidi. Mereka memiliki elpiji ukuran tiga kg untuk menghemat pengeluaran.

Salah satu pedagang makanan di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sansan, mengungkapkan, perbedaan harga yang cukup tinggi antara elpiji 12 kg dengan gas subsidi membuatnya beralih. Ketersediaan gas elpiji di tingkat penyalur turut mendukung keputusannya beralih ke gas subsidi. "Kami beralih ke gas tiga kg karena lebih murah dan irit," kata Sansan, penjual makanan di warung tegal di kawasan Pasar Baru, Senin (15/9).

Pedagang memilih elpiji ukuran tiga kg meski harganya juga naik. Pedagang makanan lainnya, Sumarni, mengatakan, harga gas subsidi di tingkat pengecer naik dari Rp 17 ribu menjadi Rp 19 ribu per tabung. "Sudah sebulan ini harga gas subsidi naik menjadi Rp 19 ribu per tabung," katanya.

Lima hari pascakenaikan harga gas elpiji tabung 12 kg, permintaan terhadap gas subsidi diprediksi akan meningkat. Direktur PT Dwi Karya Mandala Maya Novita, penyalur gas elpiji di Pasar Rebo, Jakarta Timur, mengatakan, permintaan terhadap gas subsidi melonjak pascakenaikan harga gas tabung 12 kg. "Biasanya, sehari habis 500 tabung, tapi sekarang setengah hari sudah habis, banyak pembeli yang terpaksa pulang tanpa gas tiga kg kalau membeli sore," katanya.

Penjualan gas tabung 12 kg, menurutnya, turun drastis dari 850 tabung per hari, saat ini hanya menjual 400 tabung per hari. Maya mengatakan, pemerintah sebaiknya mengawasi pemakaian gas subsidi, sebab saat ini gas subsidi tidak lagi digunakan masyarakat tidak mampu. "Semua orang bisa menjual dan membeli gas subsidi, jadi tidak ada lagi perbedaan sasaran subsidi," katanya.

Sementara itu, Pengamat energi dari Reforminer Institute Komaidi Notonegoro berpendapat, pemerintah harus menerapkan distribusi tertutup untuk elpiji tiga kg untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan. Distribusi tertutup ini harus segera dilakukan untuk mencegah berbagai modus penyelewengan, seperti pengoplosan elpiji 3 kg ke tabung 12 kg. Bahkan, sebelum kenaikan harga ini terjadi, pengoplosan elpiji kerap terjadi di sejumlah daerah.

Ia meminta Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mencoba cara ini agar elpiji subsidi tidak jatuh ke tangan yang tidak berhak menerima. "Tujuannya, agar elpiji tiga kg bisa diterima masyarakat rumah tangga dengan daya beli rendah," kata Komaidi. rep:elba damhuri/antara Ed: nur aini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement