Kamis 19 May 2016 14:00 WIB

JAMNA Gandeng UI di Bidang Kesehatan

Red:

DEPOK —  Yayasan Japan Asia Medical Nurse Association (JAMNA) dengan didukung Fourth Valley Concierge Corporation, sebuah lembaga konsultasi SDM di Jepang, Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang (PPIJ), dan Kaikoukai Clinic Senayan, menyerahkan Beasiswa JAMNA/TOP CAREER Global Scholarship 2016 kepada lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Mereka adalah mahasiswa yang sedang  belajar di Fakultas Kedokteran (satu orang), Fakultas Ilmu Keperawatan (dua orang), dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (dua orang).

Beasiswa sejumlah Rp 20 juta setahun per mahasiswa ini diserahkan langsung secara simbolis oleh  Hirohisha Kawahara, Chairman JAMNA, dalam suatu acara di kampus UI Depok, Rabu (18/5). Penyerahan itu juga dihadiri oleh Direktur Kemahasiswaan UI Arman Nefi dan Sekjen Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang (PPIJ) Heru Santoso.

Dalam sambutannya, Hirohisa mengatakan, pihaknya sangat bangga dengan dukungan penuh mitra Indonesia, terutama Rachmat Gobel, yang juga ketua umum PPIJ. "Hari ini kami berhasil menjalin hubungan dengan UI untuk memberikan beasiswa bagi mahasiswanya yang belajar di bidang perawatan kesehatan," kata Hirohisa melalui siaran persnya kepada Republika, Rabu (18/5).

Yayasan JAMNA merupakan badan hukum nirlaba yang didirikan pada 2013 di Nagoya, Jepang, oleh Hirohisa Kawahara. Yayasan ini didirikan dengan maksud untuk membantu warga Asia dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya yang berkaitan dengan ilmu pengobatan medis dan keperawatan. Pelaksanaannya dilakukan melalui  program pertukaran tenaga kesehatan. 

Keberadaan JAMNA banyak mendapat dukungan dari perusahaan-perusahaan di Jepang, yang mayoritas bergerak di bidang perawatan kesehatan.

"Kami ingin menularkan standar kesehatan Jepang yang tinggi ke negara-negara di Asia. Untuk itu, kami rancang program-program bantuan untuk meningkatkan pengetahuan medis dan keperawatan yang pada gilirannya dapat meningkatkan standar kualitas kesehatan masyarakat Asia," kata Kawahara.

Sekjen PPIJ  Heru Santoso mengatakan, Indonesia dan Jepang memiliki ikatan benang merah yang cukup kuat. Sehingga, kini terdapat hubungan yang sangat erat di berbagai bidang. Termasuk, politik, ekonomi, budaya, dan hubungan antara masyarakat yang dibangun dengan semangat dari hati ke hati antara kedua bangsa. Dengan dukungan PPIJ, Indonesia berhasil dipilih JAMNA sebagai negara pertama di Asia sebagai penerima bantuan.

Melalui perjanjian kemitraan ekonomi antara Pemerintah Indonesia dan Jepang yang telah dimulai sejak 2008, Indonesia banyak mengirimkan perawat ke Jepang. Namun, tidak sedikit dari para perawat tersebut yang gagal mengikuti ujian nasional keperawatan Jepang dan terpaksa kembali ke Tanah Air. JAMNA membantu perawat-perawat Indonesia eks program EPA yang belum berhasil tersebut untuk mengikuti kembali ujian nasional keperawatan Jepang setelah diikutsertakan dalam pelatihan-pelatihan JAMNA.    ed: Muhammad Hafil

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement