Selasa 23 Apr 2013 13:13 WIB

Pelajar Indonesia Sabet Medali Emas di Ajang Internasional

Medali Emas (ilustrasi)
Foto: psdgraphics.com
Medali Emas (ilustrasi)

Anak-anak Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa dalam ajang International Conference of Young Scientists (ICYS) 2013 yang berlangsung 15-22 April 2013 di Bali. Total 5 medali dan 3 Special Awards berhasil dimenangkan siswa-siswi Indonesia.

Sebagai peserta perempuan, Melody Grace Natalie dan Mariska Grace ternyata tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka masing-masing menyabet 1 medali emas. Melody Grace, siswi SMA Stella Duce I Yogyakarta berhasil merebut emas dalam bidang Life Science dari penelitiannya yang berjudul Potential of squid Eye Lenses as UV Absorber. Sedangkan Mariska Grace dari SMAK Cita Hati mempresentasikan karya ilmiah dalam kategori Environmental Science berjudul A Novel Approach in Using Peanut Shells to Eliminate Copper Content in Water.

Selain itu, M. Arifin Dobson (SMAN 3 Bandung) juga turut menyumbangkan satu perak dalam kategori Applied Physics lewat penelitiannya yang berjudul EcoSol Solar Thermal Collector – Sun Harvester. Dua medali perunggu lainnya diraih Avip N. Yulian (SMA 2 Kudus) dari kategori Apllied Physics dan Putu Handre K. Utama (SMAN Bali Mandara) dari kategori Mathematics, lewat penelitiannya masing-masing yang berjudul Ocean Waves Energy to Generate Electrical Power in an Island with Steep Cliff Coast dan Mathematics and Statistics to Prove the Mythology of Caka Calendar.

Special Award for Serious Global Thinking in Theoretical Physics diraih oleh Yassironi M. (SMAN 1 Yogyakarta) dengan penelitian Analysis of Force Increase at Fluid Flow Based on Bernoulli Principle. Stephanie Salim (Chandra Kusuma School) mendapatkan Special Award for The Youngest Most Enthusiastic Presenter in Environmental Science lewat penelitiannya Banana Peel: Isn’t A Waste, It Can Be Served on Your Dining Table. Sedangkan Jaler S. Maji (SMAN 6 Yogyakarta) meraih Special Award for Reviving Traditional Values in Computer Science lewat penelitiannya Visualization of Children Traditional Game.

Pada acara Awarding & Closing Ceremony ini, Monika Raharti selaku President of Local Organizing Committe ICYS 2013 mengatakan, "Kita patut berbangga hati. Persaingan tahun ini cukup berat. Banyak presentasi karya ilmiah dari negara lain yang bagus. Tapi, ternyata peserta dari Indonesia juga bisa menunjukkan bahwa mereka unggul di bidangnya."

Ia pun kemudian menjelaskan kunci mengapa presentasi karya ilmiah ilmuwan muda Indonesia bisa unggul di ajang internasional. "Setiap tahun penelitian setiap peserta selalu berkembang. Mereka tak melulu hanya menitikberatkan penelitian pada hal-hal modern. Beberapa dari mereka juga tak melupakan sisi tradisional masyarakat Indonesia. Contohnya saja tahun ini, kita bisa melihatnya dari penelitian Handre mengenai kalender Saka dari Bali dan Jaler tentang permainan tradisional Indonesia."

Rubrik ini bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement