Senin 16 Apr 2012 02:27 WIB

Doyan Kekerasan, Ikut Sasana Tinju Jangan Geng Motor!

Rep: Agung Sasongko/ Red: Yudha Manggala P Putra
Acara Big Days Out NOC di Bogor, Jawa Barat, Ahad (16/4).
Acara Big Days Out NOC di Bogor, Jawa Barat, Ahad (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—Fenomena geng motor yang kembali meresahkan menarik perhatian Ninja Owners Club (NOC).  Menurut NOC geng motor itu pantas disebut meresahkan lantaran lebih banyak menjalani kegiatan negatif ketimbang positifnya.

“Yang namanya komunitas, klub atau geng harusnya bersifat membangun, mulai dari membangun skill para anggota dalam berkendara atau menjalani prosedur berkendara yang baik dan benar. Bukannya merusak,” kata mantan ketua NOC Jakarta, Gani Kurnia kepada ROL di sela acara Big Days Out yang berlangsung di Bogor, Jawa Barat, Ahad (16/4).

Menurut Gani, baik atau buruknya sebuah klub atau komunitas sangat tergantung dari masing-masing anggota dan manajemennya. Kalau memang, tujuan awalnya untuk kegiatan positif maka komunitas atau klub yang bersangkutan akan menuai hasil positif pula.

Namun, ia mengakui sulit untuk menemukan solusi guna menanggulangi masalah geng motor. Yang pasti, semua pihak harus bahu-membahu untuk menanganinya. “Karena itu, setiap anak-anak mengadakan acara selalu saya ingatkan kepada mereka untuk tidak memelihara sikap arogansi,” kata dia.

Ketua NOC Jakarta, Aldi Garibaldi Kasim menilai arti harfiah dari komunitas motor atau klub motor adalah ada kesatuan minat yang diikuti dengan beragam kegiatan yang menopang minat itu. Jadi, apa yang dilakukan geng motor sudah salah kaprah.

“Kalau memang ingin kekerasan ya mediumnya sasana tinju atau klub karate, Jadi kami sangat menyayangkan hal itu,” ujarnya.

Terkait dampak dari geng motor, Aldi meminta masyarakat untuk tidak menyamakan geng motor dengan komunitas atau klub motor. Meski demikian, Aldi menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk menilai.

“Tidak setiap klub atau komunitas motor itu gangster. Kita bisa buktikan itu. Jadi, tolong kepada para teman-teman geng motor jangan merusak hobi dengan kekerasan. Karena hobi ini harusnya lebih banyak melahirkan kesenangan bukan kebencian atau kekerasan,” ujarnya.

Indosat

 

LP3I

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement