Jumat 06 Oct 2017 17:26 WIB

Komunitas Peduli Masyarakat Jembrana Gelar Doa Bersama

Petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana memasang sirine untuk perigatan dini bencana Gunung Agung di Komando Distrik Militer 1623 Abang, Karangasem, Bali, Jumat (29/9).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana memasang sirine untuk perigatan dini bencana Gunung Agung di Komando Distrik Militer 1623 Abang, Karangasem, Bali, Jumat (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA, BALI -- Pejabat Pemkab Jembrana bersama Komunitas Pawirasa (Peduli) Masyarakat Jembrana melakukan doa bersama, agar Bali dijauhkan dari bencana khususnya erupsi Gunung Agung.

Bupati Jembrana I Putu Artha, Sekda I Made Sudiada, pejabat lainnya serta anggota Komunitas Pawirasa Masyarakat Jembrana, berkumpul di Pura Jagatnatha, Negara untuk melakukan doa tersebut, Kamis (5/10) malam.

Selain pejabat Pemkab Jembrana, ratusan Umat Hindu dari kalangan pelajar, termasuk Majelis Madya Kabupaten Jembrana, Kementerian Agama dan Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI), bendesa atau ketua adat juga ikut dalam doa bersama ini.

"Kami merasa prihatin dan was-was terkait aktivitas Gunung Agung. Dengan doa ini, kami mohon kepada Ida Hyang Widi Wasa agar Bali dijauhkan dari bencana," kata Ketua Pawirasa Masyarakat Jembrana I Nengah Mendres, Jumat.

Hadirnya ratusan Umat Hindu dalam acara ini, menurutnya, mereka datang dengan spontanitas dan memiliki tujuan sama yaitu agar Bali tidak terkena bencana dari Gunung Agung.

Sedangkan Bupati I Putu Artha usai persembahyangan mengatakan, dengan doa berbagai pihak, ia berharap, aktivitas vulkanik Gunung Agung tidak terus meningkat hingga menyebabkan letusan.

"Sebagai manusia kami mohon kepada Ida Hyang Widi Wasa agar Gunung Agung tidak meletus, agar masyarakat yang saat ini mengungsi bisa kembali pulang dan beraktivitas seperti biasa," katanya.

Meskipun prediksi Gunung Agung akan meletus cukup kuat, menurutnya, tidak ada salahnya manusia memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa selaku penguasa alam semesta, agar gunung tertinggi di Bali itu tidak jadi meletus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement