REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP -- Memperingati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2017, komunitas dari Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) "Reng Paseser" Saronggi melakukan aksi menanam bibit mangrove di tepi hilir Kali Saroka di Desa Kebundadap Timur, Kecamatan Saronggi, Sumenep, Jawa Timur.
Dalam kesempatan itu turut terlibat 20 anggota komunitas.
"Kami memang tidak melibatkan banyak orang, karena mangrove yang kami tanam hanya 500 bibit," kata Sekretaris Pokmaswas "Reng Paseser" Saronggi, Fadel Abu Aufa, kemarin.
Penanaman 500 bibit mangrove itu merupakan bentuk keprihatinan sekaligus kepedulian warga setempat atas kondisi tepi hilir Kali Saroka yang dangkal.
Sebelumnya, lokasi tersebut merupakan kawasan mangrove dan menjadi lokasi parkir perahu nelayan setempat. Namun, beberapa tahun lalu terjadi pendangkalan di kawasan itu dan selanjutnya dilakukan pengerukan.
"Dampaknya mangrove di tempat tersebut ditebang. Saat ini ternyata kembali terjadi pendangkalan dan diduga akibat tidak ada penahan lumpur," kata Fadel, menerangkan.
Ia bersama pengurus Pokmaswas "Reng Paseser" akhirnya berinisiatif untuk menanami kembali kawasan tersebut dengan mangrove.
"Alhamdulillah, kami mendapat dukungan dari sejumlah pihak dan warga, termasuk nelayan. Kegiatan yang kami gagas ini sangat kecil dalam upaya konservasi alam. Namun, kami ingin ikut berpartisipasi aktif dalam upaya konservasi alam sesuai kemampuan kami," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
