REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak digagas pertama kali pada tahun 2012, kegiatan Kelas Inspirasi semakin diminati banyak kalangan yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan anak.
Hal itu terlihat dari tingginya minat relawan pengajar (Inspirator), Dokumentator, dan Fasilitator serta bertambahnya jumlah Sekolah Dasar (SD) di Jakarta yang dikunjungi pada Hari Inspirasi dari tahun ke tahun.
Untuk tahun 2016 ini, Kelas Inspirasi Jakarta akan hadir pada 2 Mei 2016, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.
"Semangat yang kami utamakan dalam Kelas Inspirasi kali ini adalah membuat ruang partisipatif yang tepat untuk para relawan. Untuk itu kami berharap dapat menemukan sekolah marjinal yang tepat sesuai rekomendasi dari berbagai pihak," ujar Natalia Tampubolon, Koordinator Kelas Inspirasi Jakarta 5 (#KIJKT5) kepada Republika.co.id, Jumat (18/3).
Lebih lanjut Natalia mengatakan, marjinal dalam konteksi ini dapat dianggap sebagai Sekolah Dasar (SD) yang 'membutuhkan' yang tercermin dari berbagai aspek. Misalnya pendapatan orang tua murid termasuk dalam menengah ke bawah. Atau bangunannya memang masih harus diperbaiki dan sebagainya.
"Dengan demikian #KIJKT5 diharapkan lebih bisa menyentuh murid yang memang membutuhkan perhatian dan inspirasi informasi lebih," ujar Natalia.
Para relawan yang telah bergabung terdiri dari berbagai latar belakang profesi. Mulai dari profesional di bidang keuangan, perbankan, rekayasa teknik, komunikasi dan informasi, pemasaran digital, media, manajemen konsultan, pemasaran, penjualan, riset, seni, olah raga, hiburan dan lain-lain.
Untuk itu Natalia berharap banyak relawan dari berbagai sektor yang ikut berpartisipasi dalam Kelas Inspirasi Jakarta kali ini.
Proses pendaftaran relawan inspirator, dokumentator dan fasilitator berlangsung dari 17 Maret hingga 7 April 2016, melalui website www.kelasinspirasijakarta.org, dimana hasil seleksi relawan akan diumumkan pada 11 April 2016.
Hikmat Hardono, Ketua Yayasan Indonesia Mengajar mengatakan, Kelas Inspirasi ini dikembangkan dengan tujuan mulia. Yaitu menjadi medium bagi para profesional yang ingin berbagi cerita dan pengalaman yang digeluti sehari-hari terkait dengan profesinya kepada para murid SD.
Cuti satu hari para pengajar tersebut diharapkan dapat menginspirasi anak-anak seumur hidup.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
