REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Asosiasi Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Seluruh Indonesia (Absindo) sedang mengkaji kemungkinan Induk Koperasi Syariah (Inkospsyah) BMT untuk menerbitkan sukuk pada 2012 nanti. Menurut Ketua Umum Absindo, Aries Muftie, rencana tersebut kini masih dalam pengkajian lebih lanjut.
'' Kami masih membahas ini secara internal asosiasi. Tapi, nanti kami akan mengajak sejumlah pihak seperti Badan Pelaksana Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) dan sejumlah analisi,'' katanya saat dihubungi Republika, Senin (10/1).
Nantinya, kemungkinan besar sukuk yang akan dikeluarkan itu berkisar antara Rp 300 miliar hingga Rp 500 miliar. Ia memiliki tenor mulai satu tahun hingga 15 tahun dengan sokongan dana dari BMT besar yang telah mapan.
Meski demikian, Aries mengaku belum memastikan jenis sukuk yang akan dipakai. Berdasar The Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions (AAOIFI), terdapat empat jenis sukuk yakni ijarah (sewa suatu aste berdasar harga dengan periode yang disepakati), sukuk mudharabah (perjanjian kerja sama antara dua pihak pemodal dan pengelola modal), sukuk musyakarah (kerjasama dua pihak guna menggabungkan modal dalam sebuah investasi) dan sukuk istisna' (kesepakatan jual beli pembiayaan suatu proyek barang).
Lebih lanjut dikatakannya, dana hasil sukuk tersebut akan difungsikan guna pengembangan BMT di Indonesia. '' Target sukuk ini sendiri adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil terutama pengusaha mikro,'' jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
