Sabtu , 10 Oct 2015, 13:51 WIB

Indonesia Belum Miliki Bibit Ternak Lokal Asli

Red: Taufik Rachman
 Pekerja memberi makan bebek di salah satu peternakan bebek di Kampung Bebek, Desa Kebon Sari, Sidoarjo, Jatim, Kamis (6/8).   (Republika/Yasin Habibi)
Pekerja memberi makan bebek di salah satu peternakan bebek di Kampung Bebek, Desa Kebon Sari, Sidoarjo, Jatim, Kamis (6/8). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG --Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Muladno mengatakan Indonesia belum memiliki bibit ternak lokal asli.

"Sekalipun ada katanya jumlahnya terbatas dan tidak memenuhi kebutuhan untuk pengembangan dalam jumlah besar," katanya saat dikonfirmasi di Padang, Sabtu.

Dia menjelaskan yang dimaksud bibit ternak lokal tersebut yakni ternak asal daerah tertentu yang memiliki silsilah kekeluargaan sebagaimana kerajaan atau kesultanan yang sifat genetiknya bisa tetap dan mengalami turun temurun.

Sekalipun ada, katanya saat ini bibit ternak lokal tersebut masih dalam bentuk perkawinan silang namun memiliki rentang waktu yang lama.

"Hal ini menjadi salah satu kelemahan Indonesia untuk mengembangkan ternak lokal ke luar negeri," katanya.

Menurutnya untuk menemukan bibit ternak lokal tersebut perlu dilakukan riset dan penelitian lebih mendalam tentang ternak tersebut.

"Meskipun demikian, melakukan pengembangan bibit yang ada saat ini menjadi keharusan untuk mengembangkan produksinya," katanya.

Dia menyebutkan saat ini di Indonesia memiliki 58 jenis hewan ternak lokal.
Jumlah tersebut terdiri atas sapi, kerbau, kambing, domba, ayam, itik dan kuda.

Saat ini kata dia pihaknya tengah mengecek pengembangan ternak lokal tersebut dengan memperhatikan aspek bibit, budi daya, pakan, kesehatan hewan.

Diharapkan upaya ini menjadi modal dalam menghadapi Era Masyarakat Ekonomi ASEAN, ucapnya.

Sementara itu salah satu peternak ayam Syofyan mengatakan bahwa untuk mencari bibit ternak lokal yang asli memang tidak mudah.

Menurutnya, sekalipun hanya peranakannya pada tempat tertentu hal tersebut tetap sulit.Hal ini katanya, disebabkan sulit membedakan bibit yang asli atau tidak.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan