REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Kementerian Pertanian RI menyalurkan bantuan sejumlah peralatan pertanian kepada kelompok tani Randu Kumbolo pedukuhan Mrisi Desa Tirtonirmolo Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu.
"Intinya bantuan ini untuk mendukung kegiatan penanaman dan budi daya padi, kami harapkan kalau sudah menerima bantuan, petani bisa manfaatkan semaksimal mungkin," kata Direktur Pascapanen Kementan RI, Tri Agustin disela penyerahan bantuan di Desa Tirtonirmolo Kecamatan Kasihan.
Bantuan peralatan pertanian yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diserahkan tersebut, berupa mesin pemotong padi atau "combine harverster" berjumlah enam unit, pompa air 18 unit dan traktor 14 unit.
Bantuan mesin pemotong padi bernilai sekitar Rp 112 juta tersebut, diserahkan secara simbolis kepada kelompok tani usai melakukan panen raya padi di bulak setempat bersama pejabat pemerintah daerah.
Tri Agustin mengatakan, bantuan peralatan bagi petani Bantul ini hanya sebagian dari bantuan yang diperuntukan bagi petani DIY, sebab untuk wilayah DIY sendiri totalnya ada sekitar 500 unit yang berupa pompa dan alatn tanam lain.
"Penerima bantuan alat pertanian ini merupakan usulan dari dinas pertanian setempat, sehingga kami harap pemanfaatannya bisa dikawal pemerintah setempat. Bagi penerima bantuan wajib membuat laporan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian DIY, Sasongko mengatakan menyambut baik bantuan peralatan pertanian dari Kementan tersebut, sebab DIY merupakan wilayah yang memiliki potensi untuk menghasilkan beras, termasuk di antaranya Bantul.
"Panen padi di wilayah DIY hampir setiap hari ada di Bantul dan Sleman, seperti hari ini (Rabu, 30/9) kami melaksanakan panen padi di dua lokasi," ucap Sasongko.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap dengan bantuan alat pertanian ini bisa meningkatkan produksi beras, dan mendukung percepatan swasembada pangan yang telah diprogramkan pemerintah.
"Seperti bantuan 'combine harverster' ini diharapkan bisa menekan kehilangan hasil padi saat panen, karena kita sudah bersusah payah meningkatkan produksi padi, tapi banyak yang rontok," tukas dia.
