Rabu , 19 Oct 2016, 10:18 WIB

Entrepreneur Kolumbia Bantu Pengembangan Pariwisata di Maluku

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
HIMAKOVA
Tebing Sawai di Pulau Seram, Kepulauan Maluku.
Tebing Sawai di Pulau Seram, Kepulauan Maluku.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementrian Pariwisata mendatangkan 16 entrepreneur Kolumbia untuk melakukan pembinaan untuk meningkatkan pariwisata di Maluku. Direktur Utama Wonderful Indonesia Display Project, Juliana Pateh mengatakan kerjasama ini diharapkan akan berlanjut untuk mengembangkan membangun program pengembangan desa terutama dalam hal sosial budaya, pariwisata dan bisnis.

Juliana mengatakan potensi yang dimiliki Pulau Seram ini layak diperkenalkan ke dunia. Berangkat dari itu Wonderful Indonesia Display dibawah naungan PT Sinar Indonesia Display meninisiasi kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengangkat potensi bisnis pariwisata dan sosial budaya. Perusahaan ini memiliki concern terhadap pengembangan potensi pasar global bagi para pelaku usaha Indonesia.

“Jika sebelumnya pada batch 1 sudah didatangkan tim entrepreneurship dari negara-negara di Asia, maka pada batch 2 ini kami mendatangkan tim entrepreneurship khusus dari Kolombia. Tim dari Kolombia ini terdiri dari 16 wirausahawan muda,” ungkap Juliana, Rabu (19/10).

Setidaknya ada tiga kegiatan yang dilakukan tim Wonderful Indonesia Display. Pertama, menggelar worskhop atau pelatihan untuk masyarakat setempat. Misalnya, membuat kerajinan tangan yang bernilai jual. Kedua, memberikan kursus Bahasa Inggris bagi anak-anak. Ketiga, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan.

Terkait program lingkungan, mereka menggelar kegiatan bertema 'Costal Cleanup Festival' dengan bantuan dan sponsor dari Bank Maluku. Mereka bersama masyarakat setempat melakukan kegiatan bersih-bersih desa. Termasuk, memberikan sumbangan berupa alat kebersihan dan merealisasikan pemasangan penerangan jalan di desa berupa 23 panel surya.

Dipilihnya Maluku, lantaran kota tersebut memiliki potensi alam dan budaya yang indah. Kekayaan alam dan budaya Maluku yang belum tergarap dengan maksimal, sejatinya dapat dibangun dan dikomunikasikan ke wisatawan lokal maupun mancanegara. “Sebagai langkah awal atau pilot project, kami memilih Desa Tihulale Maluku Selatan, sebelah Barat Pulau Seram,” katanya.

Laura Paiba Santos, perwakilan dari Tim Entreprenership Columbia mengatakan, tim Kolombia datang ke Jakarta pada awal Oktober 2016 untuk menjalankan sejumlah agenda untuk mempromosikan produk lokal Desa Tihulale sebagai desa pariwisata.  Tim Kolombia yang terdiri dari wirausahawan muda itu mencari aliansi atau partner bisnis mereka, yang akan membangun program pengembangan desa.