Sabtu 08 Oct 2016 08:46 WIB

5 Pemenang Pariwisata Halal 2016 Siap Berlomba di Tingkat Dunia

Dermaga Pantai Sekotong, Lombok
Foto: Republika/ Wihdan
Dermaga Pantai Sekotong, Lombok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyerahkan Anugerah Pariwisata Halal Terbaik 2016 kepada para pemenang Kompetisi Pariwisata Halal Tingkat Nasional (KPHN) 2016 di Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata,  Jumat malam (7/10). Sebanyak 15 pemenang KPHN 2016 yang terbagi dalam 15 kategori.

Lima pemenang di antaranya diusulkan akan mewakili Indonesia ikut  dalam ajang World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 yang akan berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emeriat Arab (UEA) pada  Desember 2016 mendatang. Lima pemenang yakni Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam/Aceh (Destinasi Budaya Ramah Wisata Muslim Terbaik); Provinsi Sumatera Barat/Sumbar (Destinasi Wisata Halal Terbaik), The Radhana Kuta Bali (Hotel Keluarga Ramah Wisatawan Muslim Terbaik); Novotel Lombok Resort & Villas, Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat/NTB (Resort Pantai Ramah Wisatawan Muslim Terbaik); dan ESQ Tours Travel Jakarta (Operator Haji dan Umroh Terbaik)

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, tim pemenangan di ajang WHTA 2016  menargetkan akan mendapatkan sedikitnya 3 awards atau prestasi ini sama seperti yang diraih dalam WHTA 2015 dengan memperoleh 3 awards yakni World's Best Halal Tourism Destination (Lombok), World's Best Halal Honeymoon Destination (Lombok), dan World's Best Family Friendly Hotel (Sofyan Betawi Hotel Jakarta).

“Dua Provinsi Aceh dan Sumbar,  yang disiapkan sebagai destinasi wisata halal andalan, kita harapkan akan mendapat  World's Best Award di WHTA 2016 melengkapi NTB yang lebih dulu pada tahun lalu meraih 2 penghargaan World's Best Halal Tourism Destination dan World's Best Halal Honeymoon Destination,” kata Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya mengatakan, perolehan awards dalam ajang WHTA 2016 akan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kunjungan wisman dan ini telah dialami destinasi Lombok, NTB. Dia menilai Indonesia memang sangat potensial menjadi destinasi wisata halal paling unggul di dunia. Sebab, Indonesia memiliki keragaman destinasi dan kekayaan budaya nusantara.

"Kita juga semakin yakin dengan tingginya kesadaran masyarakat dan industri pariwisata nasional terhadap perlunya pariwisata ramah wisatawan muslim atau muslim  friendly  tourism,” kata Arief.

Arief Yahya  menegaskan tekad Indonesia ingin menjadi destinasi pariwisata halal nomor satu dunia pada 2019. Oleh karena itu, halal tourism menjadi fokus Indonesia karena memenuhi syarat 3S (size, sustainable, dan spread). Size pasar wisata halal dari 6,8 miliar penduduk dunia, 1,6 miliar di antaranya adalah muslim dan 60 persen usianya di bawah 30 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement