Rabu , 14 Sep 2016, 09:12 WIB

Memperkenalkan Kain Gorontalo di Tengah Tamu Timur Tengah

Red: Dwi Murdaningsih
ANTARA/Syamsul Huda M.Suhari
Kain sulam karawo.
Kain sulam karawo.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Festival Budaya Karawo 2016 digelar di Provinsi Gorontalo. Festival ini dimulai 9-13 Oktober 2014, dan menampilkan sejumlah kegiatan yang bertemakan kain khas Gorontalo, Karawo di Lapangan Taruna Remaja Kota Gorontalo. Festival ini bertepatan dengan kegiatan IMEU (Indonesia Midle East Update). Ini merupakan pertemuan saudagar, pengusaha, kedutaan negara timur tengah di Indonesia.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Jamal Nganro mengatakan Gorontalo memang harus lebih cepat dari rata-rata pengembangan pariwisata di daerah lain. Sebab, Manado sudah semakin overload wisman dari Cina. Sebentar lagi juga datang dari Filipina. Manado juga sudah confirm, bakal menjadi Hub City, tempat penyambung perhubungan udara di Indonesia Utara. Karena itu, kota-kota sekitar seperti Gorontalo, Morotai, Sangihe, Ambon, Ternate, Tidore, bakal menjadi sasaran wisman berikutnya.

Tidak ada pilihan lain, Gorontalo pun harus bersiap-siap. "Tahun ini Gorontalo sebagai tuan rumah IMEU, jadi kami akan siapkan acara dengan sebaik mungkin. Ibarat sambil menyelam minum air, kegiatan IMEU itu kerjasama dengan Kementerian Luar Negri,” ujar Jamal Nganro.

Fahmi Ihsan mengatakan persiapan sudah dilakukan dengan matang untuk menyambut para tamu negara timur tengah tersebut. Dari Hotel hingga membawa mereka menyaksikan atraksi yang dimiliki oleh Gorontalo. ”Kegiatan ini juga bertepatan dengan Festival Boelamo yang dilaksanakan pada tanggal 5 hingga 12 Oktober 2016," kata Fahmi.

Untuk acara Fashion Karawo, pihak panitia pelaksana mendatangkan desainer kaliber tinggi agar hasil desainnya tidak memalukan dan bisa mendunia. ”Kita akan undang Yurita Pudji Djadjang untuk mendesain karawo sesuai arahan pak Menteri, agar festival fashionnya juga mendunia,” ujarnya bangga.

Fashion Karawo berlangsung di Gorontalo. Tak lain, untuk memperkenalkan Kain khas Karawo. Acara yang bertujuan untuk lebih memperkenalkan sulam Karawo khas Gorontalo tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari Festival Karawo dan Festival Boalemo 2015. Tahun ini Fashion Karawo mengadakan empat kategori lomba untuk tiap designer dan busana yang dibawakan oleh peserta, yaitu busana muslim, gaun pesta, pakaian kasual dan pakaian kantoran.

Fashion Karawo, imbuh Fahmi, kesempatan perancang muda untuk berkreasi. "Lomba Fashion Karawo ini merupakan ajang designer muda lainnya untuk unjuk gigi dan belajar, untuk dapat tampil lebih percaya diri serta menambah pengalaman dan memajukan sulam karawo hingga semakin dikenal di nusantara maupun internasional," ujar dia.

Fahmi juga mengatakan, Festival Budaya Karawo 2016  terdapat sejumlah kegiatan antara lain, family song karawo, festival band, fashion band, desain karawo dan lomba fotografi karawo. Selain itu, dalam festival karawo ini para peserta yang ikut dalam kegiatan tersebut akan ikut terjun dalam karnaval karawo.

Karawo merupakan kain sulam khas Gorontalo yang dibuat dari anyaman benang. Keunikan dari kain ini adalah kain ini hanya dapat diproses dengan menggunakan tangan manusia saja dan tak bisa dibuat dengan menggunakan tenaga mesin. Pada jaman dulu, kain karawo hanya menggunakan motif bunga, namun seiring perkembangan jaman, kini karawo telah menggunakan motif modern, seperti logo instansi dan burung. Di Gorontalo sendiri yang menjadi sentra pembuatan kain karawo adalah di Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo.