Rabu 30 Aug 2017 09:07 WIB

Kuda Troya KPK, dan Perlawanan Musa Terhadap Firaun

Ilustrasi korupsi.
Foto: Nationofchange.org
Ilustrasi korupsi.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Anin

Yang terhormat, anak negeri.

Perkenan ini sebagai pesan dan harapan, aku yang gelisah, atau sebutlah, dumelan jelang tidur, pesan penuh harap kepada mereka yang peduli dan mau berjuang. Ketika "Kuda Troya" yang dikirim ke KPK dengan persekongkolan sempurna di dalamnya, dibiarkan merusak agenda pemberantasan korupsi melalui KPK di negeri ini, dan merampas harapan masa depan Indonesia adil dan makmur. Maka, seolah masa depan kami anak-anak muda negeri dirampas dengan kemaruk oleh para bandit politik yang membangun persekongkolan paripurna. 

Harapan KPK berani, KPK yang berdiri atas nama kemaslahatan dan masa depan negeri yang bebas korupsi, kini entah dipikul siapa? Ketika Mereka yang memberikan hidupnya untuk melawan korupsi berusaha disiram air comberan nan busuk menyengat, agar dijauhi dan tak wangi lagi. 

Hai kalian yang waras, angkat kepalan tinju itu. Tinju semua anasir-anasir jahat itu, anasir yang lahir dari persekongkolan bandit politik yang tak mau pesta mereka kita ganggu. 

Hidup hanya sekali kemudian mati. Biar kita meninggalkan kenangan pernah berusaha mati-matian menjadikan peradaban kita lebih baik. Seperti Nabi Musa yang terus menghidupkan keberaniannya meski akal mengatakan tak mungkin melawan Firaun yang sangat berkuasa. 

Namun, tauhid Musa memberikan kekuatan yang tak terkira, yang mampu mengubur Firaun sombong dengan kekuasaannya itu. Jadilah Musa, kawan. Musa yang tauhidnya lebih tinggi dari akalnya. Mereka yang waras dan berani pasti akan bersama Musa dalam setiap tarikan nafas perlawanan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement