REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Wali Kota Surakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dirinya tidak masalah batal dicalonkan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta lewat PDI Perjuangan.
"Sejak dulu sebenarnya dirinya juga tetap berkeinginan di Solo dikira saya mengejar-ngejar jabatan. Silakan siapa saja yang mau dicalonkan partai yang terpenting itu untuk kebaikan bangsa dan negara ini, dan rencana itu juga bisa saja untuk strategi partai dan bisa lebih baik lagi," kata Wali Kota Surakarta, Selasa (13/3).
Menyinggung apakah nanti setelah gagal sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, bersedia menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Jokowi mengatakan sejak awal tidak ada rencana untuk itu. "Maka saya katakan lagi kalau tidak jadi ya tetap sebagai Wali Kota Surakarta sampai berakhir masa tugasnya".
Mengenai pernyataan Ketua Dewan Pertimbangan PDI Perjuangan, Taufiq Kiemas yang menyatakan tidak setuju jika dirinya dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi menanggapinya dengan tenang. "Kalau itu baik buat semua ya nggak masalah," jawabnya. Dirinya mengaku akan menerima apapun keputusan dari partai, apakah ditugaskan maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta, maupun tetap fokus memimpin Kota Solo.
Jokowi kembali menegaskan bahwa dirinya pada dasarnya tidak pernah berfikir untuk mengejar jabatan yang lebih tinggi. "Kemarin saya nggak ndaftar (Calon Gubernur DKI) itu karena saya memang nggak pernah mikir ke arah sana," sambungnya. Namun, dirinya juga menegaskan bahwa jika DPP yang memberi mandat, maka mustahil bagi dirinya sebagai kader untuk menolaknya.
"Sekarang bayangkan anda menjadi Jokowi dan diminta partai untuk menjalankan tugas negara. Kalau untuk negara kan harus siap. Kan nggak mungkin ditanya seperti itu, terus jawabnya nanti bisnisku piye? Nanti ini bagaimana? Itu bagaimana? Ya harus siap," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
