Ahad 15 Nov 2015 07:13 WIB

Memaknai Nilai Kepahlawanan ala Siswa Sekolah Alam Indonesia

Red: M Akbar
aksi teatrikal dari siswa-siswi SAI Meruyung memeringati Hari Pahlawan
Foto: istimewa
aksi teatrikal dari siswa-siswi SAI Meruyung memeringati Hari Pahlawan

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Kharis Saefudin (Staf Pengajar Sekolah Alam Indonesia Meruyung)

Banyak cara memaknai Hari Pahlawan. Tak tertinggal Sekolah Alam Indonesia (SAI) Meruyung. Pada 10 November silam, areal di sekolah ini disulap layaknya suasana perjuangan pada masa kemerdekaan 1945.

Beragam pakaian dikenakan anak-anak didik. Ada yang berseragam tentara Indonesia, tentara Belanda, hingga pakaian dari para pahlawan yang berasal dari seluruh Indonesia. Mereka semua tampak gagah dan penuh semangat. Setidaknya itulah yang terlihat ketika anak-anak berjalan dari gerbang sekolah menuju ke kelas mereka dengan seragam pahlawan.

Dari kelas lima SAI Meruyung, hadir lomba fashion show bertema pahlawan kemerdekaan RI. Shafiyah sebagai ketua panitia kegiatan ini mengatakan,''Kami ingin pada momentum ini, adik-adik kelas dari KB, TK sampai SD tahu betul bagaimana para pahlawan kita dengan semangat berkobar meraih kemerdekaan. Kami berharap agar adik-adik terus bersemangat menjaga martabat bangsa ini.''

Kegiatan ini dimulai dari pukul 09.00. Kegiatannya diawali dengan aksi teatrikal perjuangan yang diperankan oleh seluruh guru SAI Meruyung. Pada salah satu adegan, semua siswa tercengang ketika narator menceritakan peristiwa di atas hotel Yamato.

Sementara pejuang Indonesia yang diperankan oleh salah satu guru SAI Meruyung memanjat pohon dan merobek warna biru bendera Belanda sehingga menjadi merah-putih. Kejadian tersebut disambut antusias dan semangat dengan berteriak “Merdeka!!” bersahut-sahutan. Terasa suasana 10 November 1945 di Surabaya.

Selain teatrikal dan fashion show, panitia juga mengajak seluruh siswa SAI Meruyung untuk menonton film-film kemerdekaan sebagai penutup kegiatan ini. ''Semoga siswa SAI bertambah cinta kepada Indonesia,'' kata Ridho dan Zahran yang juga menjadi panitia kegiatan ini.

Sementara Hamidi, guru dari kelas 5, menjelaskan cara semacam ini menjadi bentuk pembelajaran tentang sejarah Indonesia. ''Di SAI ini setiap tema kegiatan diharapkan dapat diaplikasikan dengan kegiatan yang sifatnya nyata dan dapat dinikmati oleh banyak orang,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement