Kami adalah sebuah lembaga pendidikan swasta yang baru berdiri dua tahun dan terletak di Kota Serang, ibu kota Provinsi Banten, yang konon terkenal dengan kota ‘Sejuta Santri Seribu Kiai’. Namun, birokrasinya amatlah bobrok.
Karena lembaga kami sudah berjalan dua tahun dan semakin banyaknya santri kami, maka kami hendak melakukan perizinan ke Dinas Pendidikan kota setempat. Namun, apa yang kami dapat sangatlah memprihatinkan. Ternyata sulitnya minta ampun untuk mendapatkan izin dari dinas terkait.
Mulai dari lurah sampai kepala dinas tidak ada yang gratis. Setiap tanda tangan harus dengan uang. Yang lebih mengagetkan lagi, ketika di tingkat kota, dinas terkait meminta uang sebesar Rp 8.000.000 (DELAPAN JUTA RUPIAH).
Waw.... bener-bener kaget. Ini untuk pendidikan Pak dan kami lembaga swasta! Uang segitu bagi kami amat lah besar. Uang segitu merupakan gaji guru selama 1,5 tahun di lembaga kami. Kalau bagi orang yang berduit mungkin uang segitu tidak ada artinya, namun bagi lembaga kami amat lah berharga.
Akhirnya kami tak bisa apa-apa. Kami harus mengadu kemana? Di negeri ini menurut saya sudah tidak ada lagi lembaga pemerintahan yang bisa dipercaya.
Sahlani Al-ayubi
Ikuti Whatsapp Channel Republika
