Ahad 07 Oct 2018 14:31 WIB

Lulusan Terbaik Al-Azhar Mesir dari RI Dihadiahi Umrah

Nurul Aini Azizah asal Jawa Timur itu meraih predikat summa cumlaude.

Universitas Al-Azhar Mesir
Foto: speroforum.com
Universitas Al-Azhar Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lulusan terbaik pada wisuda 433 lulusan program sarjana dan pascasarjana Universitas Al-Azhar Mesir asal Indonesia, Nurul Aini Azizah mendapatkan hadiah beribadah umrah dari seorang pengusaha Mesir.

"Nurul meraih predikat mumtaz ma'a martabah syaraf (summa cum laude). Atas prestasi yang diraih itu, seorang pengusaha Mesir Muhammad Ragab memberi hadiah umrah untuk perempuan asal Jawa Timur ini," demikian disampaikan Dubes Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi, melalui cicitan yang diakses Antara dari Twitter @CairoKbri di Jakarta, Ahad (7/10).

Universitas Al-Azhar Mesir melakukan wisuda terhadap 433 lulusan program sarjana dan pascasarjana. Sebanyak 263 orang di antaranya berasal dari Indonesia.

Prosesi wisuda digelar di Al-Azhar Convention Center, Kairo, Mesir pada Kamis (4/10) 2018. Aula yang berkapasitas 1.227 kursi itu pun tidak sanggup menampung seluruh pengunjung wisuda. Alhasil, lobi utama gedung pun dipenuhi teman dan keluarga para wisudawan.

Selain Dubes Helmy Fauzy, hadir dalam acara wisuda itu antara lain Penasihat Grand Imam Al-Azhar Dubes Abdel Rahman Mousa, Direktur Pelatihan Lembaga Fatwa Mesir Amr el Werdhani, Dekan Fakultas Usluhuddin Prof Abdel Fattah Al Awwari, Dekan Fakultas Dakwah Prof Gamal Farouk, Dekan Fakultas Ilmu-ilmu Keislaman Prof Abdel Moneim Fouad, dan Sekjen Lembaga Dakwah Al-Azhar,Prof Fathy Hegazy.

Disebutkan berbeda pada acara wisuda pada umumnya, wisuda kali ini digelar atas kerja sama antara KBRI Kairo, Universitas Al-Azhar dan Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir. Bertindak sebagai pimpinan sidang wisuda adalah Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo, Usman Shihab.

Pada kesempatan itu,  Dubes Helmy mengatakan tidak mudah untuk lulus dan meraih gelar sarjana dari kampus Islam ternama di dunia ini. Terlebih, di Indonesia, banyak anak muda yang bermimpi untuk menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar.

"Kalian adalah orang-orang terpilih untuk mengemban risalah mulia Al-Azhar di Tanah Air, menyebarkan Islam yang 'rahmatan lil 'alamin' (rahmat bagi semesta alam) serta berperan aktif meluruskan pemahaman umat yang masih keliru tentang Islam," katanya.

Ia mengaku senang melihat peningkatan prestasi yang diraih mahasiswa dan mahasiswi asal Indonesia. Menurut catatan KBRI Kairo, terdapat 17 mahasiswa Indonesia yang meraih nilai mumtaz (cum laude), 203 orang meraih nilai jayyid jiddan (sangat baik) dan 136 meraih nilai jayyid (baik).

Ia menegaskan prestasi itu terkait erat dengan peningkatan kemampuan bahasa Arab para mahasiswa Indonesia. "Dan ini juga merupakan salah satu indikator keberhasilan Pusat Bahasa Al-Azhar yang mendidik para calon mahasiswa sebelum mereka mengenyam pendidikan di jenjang sarjana," kata Helmy.

Dubes berharap lulusan Al-Azhar dapat segera pulang ke Tanah Air untuk menyebarkan ilmu Islam. Apalagi, ajaran Al-Azhar dikenal sangat toleran terhadap perbedaan keyakinan.

Penasihat Grand Imam Al-Azhar Dubes Abdel Rahman Mousa mengungkapkan menyiapkan beasiswa penuh bagi para lulusan berprestasi. Untuk lulusan S1 peraih predikat mumtaz dan jayyid jiddan akan diberikan beasiswa penuh untuk melanjutkan pendidikan ke program magister (S2).

Sedangkan bagi lulusan S2 peraih predikat mumtaz juga akan diberi beasiswa penuh untuk studi doktoral (S3). "Grand Imam Al Azhar Prof Ahmad El-Tayeb meminta kepada kami untuk menyampaikan pesan ini kepada seluruh mahasiswa asing di Universitas Al-Azhar," kata Dubes Moussa.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI kairo, Usman Syihab menjelaskan wisuda itu  tidak hanya diikuti oleh mahasiswa Indonesia. Selain Indonesia, sejumlah lulusan dari berbagai negara juga ikut serta, yakni dari Malaysia (82 orang), Thailand (54 orang), Filipina (10 orang), Singapura (empat orang), Brunei Darussalam (dua orang), Pakistan (empat orang), India (tiga orang), Kazakhstan (dua orang), Afghanistan (tiga orang) serta Nepal, Spanyol, Djibouti, Rusia, Cina, dan Kamboja masing-masing satu orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement