Kamis 14 Aug 2014 06:36 WIB

Capai Rp 11,3 Miliar, Anggaran HUT Kemerdekaan RI Dinilai Berlebihan

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Hazliansyah
Peringatan HUT Kemerdekaan RI di Istana
Foto: Antara
Peringatan HUT Kemerdekaan RI di Istana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat anggaran negara Uchok Sky Khadafi mengkritik besarnya anggaran untuk acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 Republik Indonesia oleh pihak Istana Negara. Ia menyebut, acara peringatan hari proklamasi kemerdekaan itu memakan anggaran minimal Rp 11.319.085.353.

"Anggaran ini tentu terlalu mewah dan mahal bagi publik," kata Uchok, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika, Kamis (14/8). 

Menurut dia, besarnya anggaran itu menyakitkan bagi masyarakat yang tidak mampu. Ia pun melihat seakan arti kemerdekaan itu hanya untuk masyarakat berduit.

Uchok merujuk pada orang istana kepresidenan yang disebut menghabiskan anggaran miliaran rupiah untuk memeringati hari kemerdekaan. Ia mencontohkan dana pemasangan tenda dan panggung yang menghabiskan sekitar Rp 1,5 miliar. Kemudian biaya sewa tenda, kursi, dan peralatan lainnya yang mencapai Rp 2,5 miliar. 

Untuk anggaran souvenir, menurut dia, sedikitnya akan menghabiskan anggaran Rp 1,8 miliar. "Kemewahan HUT RI ini sangat disesalkan," kata dia.

Menurut Uchok, pengguna anggaran negara ini harusnya lebih prihatin dengan kondisi yang ada. 

Ia mengatakan, dana APBN masih defisit. Ia juga mengatakan masih banyak masyarakat yang kehidupan ekonominya pas-pasan. Termasuk para pejuang kemerdekaan atau veteran yang masih hidup. 

Ia kemudian memberikan kritiknya untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Seharusnya Presiden SBY pada akhir jabatannya memperlihatkan kesederhanaan dong," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement