Kamis 14 Dec 2017 15:09 WIB

Studi Sebut Perokok Dipandang Kurang Menarik

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Kawasan bebas asap rokok diberlakukan di TPS 2 Desa Keprakan, Kecamatan Mergangsan, Yogyakarta Rabu (15/2).
Foto: Nico Kurnia Jati
Kawasan bebas asap rokok diberlakukan di TPS 2 Desa Keprakan, Kecamatan Mergangsan, Yogyakarta Rabu (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merokok membawa efek buruk bagi kesehatan. Semua orang tahu itu. Namun sadarkah bahwa kebiasaan merokok juga membuat penampilan jadi kurang menarik? Studi membuktikan bahwa penampilan perokok cenderung kurang menarik dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.

Studi ini dilakukan oleh tim peneliti dari University of Bristol yang melibatkan 500 partisipan. Mereka disodori 23 wajah orang kembar serta purwarupa dari wajah laki-laki dan perempuan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah partisipan bisa menebak kebiasaan merokok seseorang hanya dari wajahnya.

Sejatinya banyak faktor yang memengaruhi raut wajah seseorang selain kebiasaan merokok. Antara lain faktor usia, jenis kelamin, dan lingkungan. Studi tebak wajah ini menunjukkan hasil yang cukup mengejutkan. Ketepatan menebak wajah ini mencapai angka 70 persen.

Baik partisipan laki-laki maupun wanita banyak yang mampu menerka dengan benar mana wajah seorang perokok. Mereka juga berpendapat wajah orang yang tidak merokok terlihat lebih menarik ketimbang wajah perokok.

Dari foto yang disodorkan, wajah orang yang tidak merokok nampak lebih segar. Garis-garis kerut pun lebih samar ketimbang garis kerutan pada wajah pecandu rokok. Berkat penelitian ini, para ilmuwan menemukan bentuk kampanye baru untuk mencegah kebiasan merokok di masyarakat.

Kampanye ini dipandang penting terutama di kalangan anak-anak muda. "Anak-anak muda akan lebih sensitif jika diingatkan bahwa efek buruk rokok bisa membuat wajah terlihat lebih tua," demikian tulis para peneliti yang dikutip dari laman Independent.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement