Rabu 13 Sep 2017 12:19 WIB

Kelebihan Lemak di Perut Berisiko Lebih Besar Terkena Kanker

Rep: Rossi Handayani/ Red: Esthi Maharani
Obesitas (Ilustrasi)
Foto: Foxnews
Obesitas (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah penelitian baru menemukan, wanita dengan kelebihan lemak perut berisiko lebih besar terkena kanker. Periset mengungkapkan, mereka yang dengan bentuk seperti apel lebih dari 50 persen, kemungkinan terkena tumor paru dan usus.

Adanya peningkatan insulin, yang diketahui mengganggu produksi hormon, sementara kelebihan lemak tubuh meningkatkan peradangan kronis. Mulai pada 1999, 5.855 wanita pascamenopause dengan rata-rata 71 memiliki lemak tubuh mereka dipindai, dan dikategorikan memiliki rasio lemak perut tinggi atau rendah.

Setelah 12 tahun melakukan pemindaian tambahan, hasilnya menemukan bahwa wanita yang membawa lemak di sekitar perut mereka lebih dari 50 persen, lebih mungkin terkena kanker paru-paru atau gastrointestinal. Data tersebut mencatat total 811 kanker dengan 293 kanker payudara dan ovarium, 345 kanker paru-paru dan gastrointestinal (GI) dan 173 kanker lainnya. BMI dan persentase lemak tidak menunjukkan risiko tumor yang tinggi.

"Pada wanita, diketahui bahwa menopause memulai pergeseran lemak tubuh ke tingkat adipositas perut yang lebih tinggi, yang dapat memediasi risiko kanker terkait obesitas," kata penulis studi Line Mrsk Staunstrup dari Nordic Bioscience and ProScion di Denmark, dilansir dari laman Independent, Rabu (13/9).

"Wanita lanjut usia harus sadar akan gaya hidup mereka saat mendekati usia pra-menopause. Menghindari obesitas sentral bisa memberi perlindungan terbaik," lanjutnya.

Mengomentari temuan tersebut, Dr Andrea De Censi, dari Rumah Sakit Galleria di Genova, Italia menambahkan, "Sementara obesitas sebelumnya dikaitkan dengan risiko kanker, kaitannya dengan kanker paru-paru masih baru dan menarik. Peningkatan insulin mengakibatkan akumulasi lemak yang bersifat visceral dan abdomen," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement